JATIMTIMES- Pasangan calon Galuh Redi Susanto dan Mashudi memasuki kantor DPC PKB Kota Blitar pada hari Minggu (12/5/2024), tepat pukul 15.00 WIB. Keduanya tampil kompak mengenakan busana batik lengkap dengan sarung dan songkok, menunjukkan identitas sebagai warga Nahdlatul Ulama, basis massa militan dari PKB. Galuh dan Mashudi, yang berprofesi sebagai pengacara, membawa serta berkas pendaftaran cakada, menandakan langkah awal mereka dalam perjalanan politik menuju Pilkada Kota Blitar.
Galuh dan Mashudi mendaftar sebagai pasangan cakada satu paket di PKB. Galuh akan bertarung sebagai bakal calon wali kota Blitar, sementara Mashudi akan mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota Blitar.
Baca Juga : Pelatih Lokal Kawakan Angkat Bicara Ihwal Program Naturalisasi PSSI
"Pada hari Minggu ini, saya bersama Pak Galuh mengembalikan berkas pendaftaran cakada sebagai bentuk komitmen kami sebagai warga masyarakat yang peduli terhadap Kota Blitar. Kedatangan kami di sini menunjukkan bahwa kami mantap dengan PKB. Untuk tahapan selanjutnya, kami akan mengalir saja,” tegas Mashudi
Kedatangan Galuh dan Mashudi ke kantor DPC PKB Kota Blitar pada hari Minggu, di tengah sorotan mata publik, tidak hanya sekadar tindakan administratif biasa. Itu adalah sebuah pernyataan, sebuah simbol dari identitas dan komitmen mereka terhadap nilai-nilai yang mereka pegang teguh.
Dalam balutan busana batik yang sederhana namun anggun, mereka memasuki kantor dengan langkah tegap dan penuh keyakinan. Songkok yang melengkapi penampilan mereka memberikan sentuhan tradisional yang kental, sementara sarung yang mereka kenakan menambah kesan religiusitas dan keberagamaan. Hal ini bukan hanya sekadar penampilan, tetapi sebuah deklarasi dari afiliasi mereka sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi massa Islam yang memiliki pengaruh besar, terutama di kalangan masyarakat Jawa Timur.
Kedua pasangan ini tidak hanya datang dengan berkas pendaftaran formal, tetapi juga membawa serta kesetiaan terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mereka yakini. Penampilan mereka tidak hanya mencerminkan identitas politik, tetapi juga identitas keagamaan dan budaya yang kuat.
"Setiap orang harus memiliki optimisme. Hari ini, dengan mengenakan sarung dan songkok, kami menunjukkan bahwa kami orang yang santri, orang religius. Mendaftar ke PKB adalah langkah yang tepat bagi kami,” tegas Mashudi.
Ketika ditanya mengenai rencana program kampanye jika mendapatkan rekomendasi dari PKB, Mashudi menjelaskan, pihaknya belum dapat berbicara secara rinci tentang program-program yang diusung. Namun, yang pasti, dirinya dan Galuh akan memperhatikan segala aspek pemerintahan di Kota Blitar.
“Pelayanan kepada masyarakat akan menjadi prioritas utama kami. Kami akan fokus pada perbaikan aspek mental, baik itu dalam pengembangan anak-anak maupun dalam lingkup birokrasi. Tujuan kami adalah menjadi pelayan masyarakat yang maksimal,” tegasnya.
Mashudi menyoroti pengalamannya sebagai mantan komisioner di KPU Kota Blitar, dengan menekankan bahwa pengalaman tersebut merupakan modal berharga untuk berkompetisi dalam Pilkada Kota Blitar. Menurutnya, pengalaman tersebut memberikan kepercayaan diri dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalani proses politik yang kompleks dan menantang.
"Pengalaman kami di KPU dapat menjadi modal berharga dalam perjalanan kami menuju Pilkada. Kami merasa lebih percaya diri dan tidak canggung saat berada di PKB Kota Blitar. Kami sudah mengenal banyak orang di sana," ungkapnya sembari bercanda.
Baca Juga : Arema FC Rombak Tim Besar-besaran, Bakal Depak 50 Persen Pemain Lokal
Sementara itu, Galuh Redi Susanto menekankan bahwa motivasi mereka adalah untuk memajukan Kota Blitar dalam bidang pendidikan dan kesehatan. "Visi dan misi kami adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Blitar, terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan. Meskipun Kota Blitar sudah baik, kami ingin membuatnya lebih baik lagi," tuturnya.
Dengan langkah awal mereka yang penuh semangat dan komitmen yang kuat, pasangan Galuh dan Mashudi siap untuk melangkah lebih jauh dalam perjalanan politik mereka, dengan harapan membawa perubahan positif bagi Kota Blitar dan mewujudkan cita-cita mereka untuk pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Arif Kurniawan, Sekretaris Desk Pilkada DPC PKB Kota Blitar, mengonfirmasi bahwa pasangan Galuh dan Mashudi menjadi peserta keempat yang menyerahkan berkas pendaftaran cakada di Kantor DPC PKB Kota Blitar. Mereka menyusul aktivis anti korupsi M Trijanto, pejabat Pemkot Blitar, Suharyono, dan notaris terkenal Sulin.
“Galuh dan Mashudi telah resmi menyerahkan berkas pendaftaran sebagai calon kepala daerah di Kantor DPC PKB Kota Blitar hari ini sekitar pukul 15.00 WIB. Kehadiran Galuh dan Mashudi dengan menyerahkan berkas pendaftaran sebagai calon kepala daerah di PKB Kota Blitar menandai komitmen mereka dalam proses demokrasi. Kami di DPC PKB Kota Blitar menyambut baik partisipasi mereka,” kata Arif Kurniawan.
Selain itu, Arif juga mengungkapkan bahwa Wakil Rektor Unisba Blitar, M Zainul Ichwan, juga telah mendaftar sebagai calon kepala daerah di DPC PKB Kota Blitar. Namun, hingga berita ini ditulis, Zainul belum menyerahkan berkas pendaftarannya.
Pendaftaran Bacalon Calon Kepala Daerah (Cakada) di DPC PKB Kota Blitar akan ditutup pada hari Minggu, 12 Mei 2024, tepat pukul 00.00 WIB. Deadline ini menandai akhir dari periode pendaftaran dan memulai tahap baru dalam proses seleksi dan penjaringan calon.