JATIMTIMES - Sebelumnya, viral di media sosial X (Twitter) mahasiswa penerima KIP-K Universitas Negeri Malang (UM) bergaya hidup mewah. Postingan tersebut diunggah oleh akun X @um_fess. Bahkan dalam postingannya, akun tersebut juga membeber nama penerima KIP-K (Kartu Indonesia Pelajar Kuliah) berinisial RL dari S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis, beserta dengan foto yang bersangkutan yang tampak bergaya mewah.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor I Bidang Akademik UM Prof Dr Ibrahim Bafadal menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran terkait kabar yang beredar.
Baca Juga : Lagi Hamil Anak Kedua, Aktris Tengku Dewi Bongkar Perselingkuhan Suami
Penelusuran dilakukan dengan berkoordinasi dengan jajaran terkait, yakni direktur kemahasiswaan dan alumni untuk memastikan dengan kabar yang beredar.
"Saya minta bagian humas untuk meluruskannya, dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan direktur kemahasiswaan untuk melakukan penelusuran," ucapnya.
Sementara itu, bagian Humas UM yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa UM telah melakukan penelusuran secara mendalam.
Dari hasil penelusuran tersebut terungkap bahwa mekanisme pendaftaran, verifikasi dan penetapan penerima KIP-K di UM telah mengikuti Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset , dan Teknologi Nomor 10 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Pendidikan Tinggi.
"Saat ini RL memang berusaha mengembangkan potensi diri dengan merintis di dunia endorsement sejak akhir tahun 2023 sehingga mendapat tambahan penghasilan walau masih terbilang kecil," ungkapnya.
Baca Juga : Heboh, ASI Diolah Jadi Bubuk Tuai Kritikan Ahli Gizi
Selain itu, pihak universitas tentunya tak lepas tangan dengan tetap memberikan pendampingan kepada para penerima KIP-K agar pemanfaatan dana tersebut digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Adanya pemberitaan ini, menurut dia, juga menjadi notice untuk terus melakukan pengawasan kepada para penerima KIP-K sejak penetapan penerima KIPK sampai dengan pelaksanaannya.
"Kami berharap adanya pernyataan ini dapat memberikan jawaban atas pemberitaan yang telah beredar dan memberikan contoh positif bagi mahasiswa lainnya dalam mengelola dana bantuan dengan bijak dan bertanggung jawab," pungkasnya.
