free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Heboh, ASI Diolah Jadi Bubuk Tuai Kritikan Ahli Gizi 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

08 - May - 2024, 20:56

Placeholder
Asi bubuk saat hendak diseduh. (Foto: X)

JATIMTIMES - Belakangan ini media sosial tengah dihebohkan dengan Konten Kreator TikTok Natasha Surya yang mengunggah soal ASI (Air Susu Ibu) yang diolah jadi bubuk. Unggahan itu pun viral hingga menuai respons dari pakar gizi. 

Dalam unggahan akun Natasha Surya di TikTok, tampak dirinya membagikan pengalaman pertamanya saat mencoba mengubah ASI menjadi bubuk. Mulanya Natasha mengirim ASIP (ASI Perah) frozen dalam cooler box dengan jumlah 1 liter ke Milk's Journey. 

Baca Juga : Kawal Warga Sipil Bermobil Alphard, Polisi Militer Kena Kritikan Pedas Netizen

Kemudian jarak 2 mingguan, ASIP frozen yang telah dikirim tersebut dikembalikan ke dalam bentuk boks. Dimana di dalamnya terdapat 20 kemasan ASIP bubuk. Tiap kemasan berisi 5 gram. 

"Kalau dicairkan sama dengan 40-45 ml ASI," jelasnya. 

Menurut Natasha untuk membuat ASIP cair menjadi bubuk tidak bisa dilakukan di rumah. Sebab diperlukan mesin khusus untuk proses pengeringan pembekuan, dari bongkahan ASIP beku menjadi serbuk. 

Proses pengeringan dan pembekuan asip menjadi bubuk. (Foto: TikTok)

Proses pengeringan dan pembekuan asip menjadi bubuk. (Foto: TikTok)

"Freeze drying ini mungkin lebih lumrah di luar negeri. Tekstur susu bubuk ASIP lebih kasar dari susu formula pada umumnya. Dan ASIP bubuk lebih cepat dilarutkan daripada susu formula," ungkapnya. 

"Warnanya mirip dengan ASIP frozen. Untuk rasanya sama persis kayak ASI," imbuhnya. 

Keuntungan membuat ASIP menjadi bubuk itu, kata Natasha, bisa tahan sampai 3 tahun. Dia pun menyebut ASIP bubuk itu lebih banyak digunakan untuk tambahan di makanan atau minuman. 

Natasha pun bahkan membagikan harga pembuatan ASIP ke bubuk. Yakni untuk ukuran 1 liter Rp 750 ribu dan paling mahal ukuran 4 liter Rp 2.250.000. 

Merespons konten tersebut, ahli gizi masyarakat Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum menegaskan bahwa ASI bukanlah susu seperti pada konten tersebut. "Namun ASI adalah cairan hidup yang setiap saat berubah. Setiap waktu merupakan komposisi dinamis antara kebutuhan bayi dan sinyal ibu yang merespons," ujar dr. Tan, dilansir dari Instagram pribadinya, Rabu (8/5). 

Menurut dr. Tan, dalam asi mengandung komponen hidup, dimana jika direbus akan mati. Dia juga menegaskan bahwa menyusui berbeda dari hanya sekedar memberi makan. 

Baca Juga : Inilah Dua Kolam Renang Tersehat Tanpa Kaporit di Malang, Kualitas Airnya Selevel "Aqua"

"Cairan hidup (ASI) mengandung komponen hidup - yang mati tak guna jk direbus apalagi dibikin jadi PRODUK. Menyusui tidak sama dengan sekadar memberi makan. Tapi ada bonding di situ. Ada komitmen di situ. Ada pembelajaran bagi ibu dan anak dalam setiap saat proses bayi menyusu," ujarnya. 

"Payudara ibu jangan pernah dilecehkan jadi industri ASI. Hargai yg Tuhan beri, cari makna terdalamnya. Buat jadi seorang IBU," tambah dr. Tan. 

dr. Tan pun meminta agar para ibu tidak sekedar ikut-ikutan dengan adanya teknologi yang bisa mengubah ASI menjadi bubuk tersebut. 

"STOP dibahas ya. Asal anda tahu, begitu caranya orang mau terkenal. Dan “semakin banyak dilihat, dikunjungi” walaupun dirujak netizen. Saya angkat ini cuma buat edukasi kalian saja agar tdk sekedar ikut2an dan terpana dengan teknologi," tegas @drtanshotyen. 

Unggahan dr. Tan pun menuai beragam komentar dari warganet. 

"Produk Apaan lagi INI???? ada ada aja buat cuan astagaa smpe kehilangan logika," @noorkhalida****. 

"Logikanya asi dijadiin serbuk terus diseduh pake air. Jadinya Asi pake air gitu ya?," @syifafz****. 

"dok mereka mengklaim nutrisinya 97 persen loh, dan mereka kirimin kita link jurnal tentang asi bubuk," @ratnaajizah95. 


Topik

Kesehatan ASI air susu ibu ASI bubuk ASIP asi perah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni