JATIMTIMES - Dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Widha Rositama menjadi penulis naskah film berjudul "Tak Kenal Maka Ta’aruf". Film ini diadaptasi dari novel yang ditulis oleh Mim Yudiarto dengan judul yang sama.
Widha digandeng langsung oleh penulis novel untuk menulis naskah film. Dalam penulisan naskah film ini, Whida hanya memerlukan waktu selama tujuh hari.
Baca Juga : Jurnal Scopus Q1 Dosen Hukum UB Tentang Ciritical Minerals Dibahas di Singapura
Tentu dalam penulisan tersebut, tidak dilalui Whida dengan mudah. Beberapa tantangan harus dilalui Whida dalam penulisan naskah film tersebut. Terlebih, penulisan naskah film layar lebar ini menjadi pengalaman yang pertama baginya.
Dalam penulisan itu, tantangan yang dihadapi adalah cara menyesuaikan dari sudut pandang tiga kepala. Tentunya setiap tokoh memiliki sudut pandang berbeda. Sehingga dalam penulisan naskah film ini harus memasukkan sudut pandang tertentu.
"Paling ya itu (tantangan lain yang dihadapi), karena menulisnya saat libur lebaran, kemudian saya juga pas repot banyak reuni keluarga, jadi ya sebisa mungkin menyempatkan (menulis)," jelasnya, Rabu (8/5/2024).
Dalam penulisan naskah film ini, Whida mengatakan telah masuk pada revisi kelima. Pihaknya berusaha untuk menyesuaikan dengan sudut pandang dari penulis, sutradara maupun produser.
"Ini sudah revisi keempat dan mau revisi kelima karena menyesuaikan dari sudut pandang sutradara dan prosedur juga," tuturnya.
Sementara itu, penulis novel berjudul "Tak Kenal Maka Ta’aruf", Mim Yudiarto menyampaikan, bahwa saat ini proses casting pemain telah berjalan. Begitupun para pemeran pembantu saat ini telah disiapkan.
Dipilihnya Whida menjadi penulis, diawali dari perkenalannya dari sebuah road show. Saat itu, dilakukan bedah buku yang ditulisnya. Dari situ, Mim melihat jika Whida memiliki potensi yang besar dan akhirnya memberikan challenge untuk menulis naskah film.
"Saya kenal di UB. Buku sua dibedah, banyak coretan, wah pikir saya kemudian saya tantang untuk menulis naskahnya," jelasnya.
Baca Juga : Komitmen Wujudkan Reputasi Internasional, Rektor UIN Maliki Malang Hadiri Undangan USAID
Dari naskah yang ditulis Whida, menurutnya sangat bagus. Terdapat ide-ide keren yang diselipkan Whida dalam naskah film tersebut.
Meski diadaptasi dari novel yang ditulisnya, namun film tak sepenuhnya sesuai dalam novel. Hanya alur, nama karakter tetap akan sesuai dengan novelnya.
Film ini memiliki tiga karakter utama, yakni karakter Faris yang pandai adzan, ngaji dan memiliki vokal yang baik. Lalu ada Zoya, karakter berhijab, lembut, tegas dan teguh. Dan yang ketiga ada Cleo.
Film tentunya akan menyisipkan edukasi dan penyeimbang terhadap karakter anak, baik pada lingkungan keluarga ataupun masyarakat. Sehingga, adanya film ini diharapkan dapat menjadi salah satu Hasanah di tengah maraknya gaya pacaran pemuda masa kini.
"Ta’aruf kan dianggap model anti mainstream karena anak sekarang kan biasanya pacaran. Kami coba seimbangkan informasi ini melalui visual film, bahwa ada lo tuntunan bagi kita yang terutama yang Islam. Ini saya sajikan secara segar, nyaman dan gak kaku," pungkasnya.