JATIMTIMES - Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto meminta kepada semua pihak agar mempersiapkan diri dalam melaksanakan program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Didik menyampaikan, bahwa dalam enam bulan ke depan, sebelum presiden dan wakil presiden terpilih dilantik, semua pihak mulai dari jajaran pemerintah pusat hingga daerah diminta untuk mempersiapkan program ketahanan pangan nasional.
Di mana dalam hal ini program yang akan dijalankan oleh pemerintahan selanjutnya, salah satunya program makan siang gratis yang diperuntukkan bagi pelajar dari tingkat TK/Paud, SD, SMP hingga SMA. Selain itu, program makan siang gratis ini juga akan menyasar para ibu-ibu hamil dan masyarakat lanjut usia (lansia).
"Pada saat beliau setelah satu minggu dilantik, program ini harus berjalan. Sebelum dilantik, dapur umum sudah dipersiapkan. Pak Dandim nanti yang jadi koordinator lapangannya," ujar Didik kepada JatimTIMES.com.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada semua pihak, khususnya yang berada di Kabupaten Malang untuk mengabarkan kabar bahagia ini kepada seluruh masyarakat, utamanya kepada para petani dan peternak.
Pasalnya, Kabupaten Malang menjadi daerah pertama di Indonesia yang dikunjungi oleh para petinggi Kementerian Pertahanan RI. Hal itu dikarenakan potensi bahan baku pangan yang dimiliki oleh Kabupaten Malang sangat mencukupi. Mulai dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan hingga perikanan.
Selain itu, di dalam program makan siang gratis juga terdapat minum susu gratis. Didik meminta para peternak dapat menangkap peluang ini. Terlebih lagi, populasi sapi potong dan sapi perah di Kabupaten Malang cukup banyak di beberapa kecamatan. Seperti Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Jabung dan Ngajum yang terkenal dengan produksi sapi perahnya. Kemudian Kecamatan Pakis hingga Kalipare yang terkenal dengan produksi sapi potongnya.
"Harapan Pak Presiden terpilih bagaimana kebutuhan dasar program makan gratis itu bisa terpenuhi dari hasil kita semua. Karena impor akan dibatasi dan bakal dibentuk Bulog baru. Tidak saja menampung beras dan hasil pertanian tapi juga menampung hasil-hasil peternakan," jelas Didik.
Nantinya, dengan menangkap peluang yang ada, para petani dan peternak tidak hanya fokus menyiapkan kebutuhan pabrikan, tetapi juga menyiapkan kebutuhan dari pemerintah dalam hal ini program ketahanan pangan nasional berupa program makan siang gratis.
"Besar harapan kami, enam bulan ke depan kita bisa mempersiapkan diri, program pemerintah bisa berlangsung, petani dan peternak bergerak, kesejahteraan kita akan semakin makmur, program dari Pak Presiden bisa tercapai. Semoga suka cita ini bisa menjadi berita membahagiakan," pungkas Didik.
