JATIMTIMES - Arema FC memaksa Madura United bermain imbang dengan skor 0-0 di kandangnya. Dengan hasil itu, tim Singo Edan memastikan diri tetap bertahan di Liga 1 pada musim depan.
Pada Liga 1 musim 2023/2024, Arema FC mengakhiri kompetisi dengan poin akhir 38 dari 34 laga yang dijalani. Secara rinci, selama satu musim Arema FC hanya menang sebanyak 10 kali, seri 8 kali dan kalah 16 kali.
Baca Juga : Sosok Maarten Paes, Kiper FC Dallas yang Kini Resmi Jadi WNI
Pelatih Arema FC, Widodo C Putro mengaku bersyukur bisa menahan imbang Madura United. Atas hasil itu, timnya berhasil lolos dari jurang degradasi. “Kami bersyukur masih tetap di Liga 1, ini berkat semuanya, pemain, manajemen, tim, suporter,” ucap Widodo usai laga melawan Madura United, Selasa (30/4/2024).
Widodo pun mengaku sebenarnya banyak hal ia lakukan untuk membuat Arema FC jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun hal itu tidak bisa disampaikan ke publik. Hanya saja, ia meminta kepada semua pemain agar saling percaya satu sama lain.
“Sebenarnya yang paling mendasar itu kebersamaan, bagaimana menyatukan mereka menjadi satu kekuatan pada sisa pertandingan sehingga kami masih tetap di Liga 1,” tegas Widodo.
Sementara itu kapten tim Arema FC, Johan Alfarizi mengaku tak bisa mengeluarkan banyak kata-kata. Baginya, lolos dari jurang degradasi dan berhasil bertahan di Liga 1 adalah sebuah pencapaian akhir yang harus disyukuri.
“Tidak ada kata lain selain bersyukur, Alhamdulillah. Dengan perjuangan kita semua tim pelatih, pemain, manajemen, semuanya yang sudah support kita, terimakasih banyak, kami dapatkan hasil seperti ini,” kata Alfarizi.
Baca Juga : Justin Hubner soal Wasit Shen Yinhao yang Tidak Berpihak ke Indonesia: Kami Sial
Pemain yang kuat pada kaki kirinya itu menuturkan bahwa sebelum bermain menghadapi Madura United, suasana kamar ganti sangat hangat. Dimana saat itu semua pemain saling memberikan semangat bak menjalani laga final.
“Normal ya (suasana ruang ganti sebelum laga), kami saling beri semangat satu sama lain. Tapi kami lebih termotivasi, soalnya bukan seperti laga final, tapi lebih dari final,” tukas Alfarizi.