JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar screening kesehatan pada ASN dan non ASN. Dalam kegiatan ini, Pj Wali Kota Malang turut ikut melakukan screening kesehatan yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.
Berdasarkan pantauan Wahyu, penyakit tidak menular ini semakin kesini semakin meningkat. Hal itu dilihat berdasarkan jumlah ASN dan non ASN yang terkena.
Baca Juga : Ulat Bulu Serang Warga Mimbaan, BPBD Situbondo Lakukan Penyemprotan
“Kami di ASN dari Dinas Kesehatan mengusulkan melakukan screening untuk mengantisipasi terkait dengan terkenanya penyakit tidak menular di lingkungan ASN di Pemkot Malang,” kata Wahyu, Senin (29/4/2024).
Menurut Wahyu, pola hidup tidak sehat saat ini rata-rata tidak dirasakan dan tidak disadari ASN dan non ASN. Wahyu pun mengakui bahwa saat ini olahraga pun jarang dilakukan secara rutin. Terlebih dengan ritme pekerjaan yang tinggi, ditambah pola makan yang disebut kurang baik.
“Tapi bukan hanya tidak makan dalam sehari, tapi juga jenis makanan yang seharusnya kita juga makan dengan serat tinggi jadi juga tidak terpenuhi. Nah, kami adakan screening ini juga untuk memberikan pemahaman dan kesadaran ASN dan non ASN untuk bisa merubah pola hidup tidak sehat ini,” beber Wahyu.
Screening itu dilakukan menurut Wahyu agar para ASN dan non ASN dapat instrospeksi terkait kesehatan. Juga untuk bisa menyadarkan dan meninggalkan pola hidup tidak sehat.
“Kami dari Pemkot Malang juga telah mengadakan senam rutin setiap hari Jumat sudah kita lakukan, namanya Senam Tahes Mbois Jum'at (STMJ). Dan pola makan juga sudah dipesankan pada ASN, seperti unsur makan seperti 4 sehat 5 sempurna ini harus ada, itulah cara untuk antisipasi,” beber Wahyu.
Sejauh ini berdasarkan data yang diterima Wahyu, kategori penyakit yang tidak menular yang kerap diderita ASN dan non ASN seperti darah tinggi, diabet dan jantung. Tiga penyakit itu yang disebut Wahyu cukup berpotensi.
“Untuk itu sejauh mana mereka yang terkena akan bisa ketahuan, dari hasil ini berapa persen indikasi dari ASN terkena dan tentu kami dari Dinkes bisa tekan,” ujar Wahyu.
Di sisi lain, Wahyu juga mengatakan bahwa ASN dan non ASN yang terkena penyakit tidak menular tersebut akan berdampak pada pekerjaan. Namun hal itu disebut Wahyu sudah diantisipasi.
Baca Juga : Acara Nobar Timnas Indonesia di Stadion Gajayana Tetap Jalan, MNC Tetap Minta Pemkot Malang Bayar!
“Otomatis akan berdampak, tapi Dinkes akan mengantisipasi karena akan berdampak pada pekerjaan. Namun jam kerja dari Pemkot Malang juga sudah ada itungannya. Tapi kembali lagi pada pola hidup, agar tetap menjadi sehat,” tukas Wahyu.
Terpisah, Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan bahwa screening kesehatan bagi ASN se Kota Malang akan dibagi ke dalam 3 jadwal pelaksanaan. Yakni pada tanggal 29 dan 30 April, dan 6 Mei 2024.
“Kami lakukan screening kepada seluruh pegawai di Pemkot Malang. Ada sebanyak 10 ribu an. Lokasi di Dinkes, Block Office dan di Jalan Bingkil,” kata Husnul.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang dihimpun media ini, Badan Pusat Statistika (BPS) menghimpun dan mengklasifikasi jumlah kematian selama lima tahun berdasarkan penyebabnya. Yakni sejak 2017 hingga 2022.
Dimana total ada sebanyak 8,08 kematian selama lima tahun. Jumlah kasus kematian akibat penyakit tidak menular mendominasi dan berada di urutan pertama.
Yakni terdapat sebanyak 7,04 juta kasus kematian. Sedangkan kematian yang diakibatkan penyakit menular, hanya terdapat sebanyak 231.724 kasus.