JATIMTIMES - Sebagai pasar terpusat bagi masyarakat Kota Batu, kios di Pasar Induk Among Tani hingga kini belum terisi keseluruhan. Menurut catatan UPT Pasar Induk, keterisiannya masih fluktuatif. Hingga kini, kios pasar induk masih banyak yang kosong.
Menurut pantauan JatimTIMES di lokasi belum lama ini, beberapa kios utamanya di lantai 2 dan 3 beberapa masih tutup tanpa-tanda adanya pedagang. Beberapa pedagang menyebut mereka yang masih tutup mengaku belum memiliki modal yang cukup hingga penempatan yang dinilai kurang strategis.
Baca Juga : PAN Kota Batu Dapat Tawaran Koalisi, Tunggu Arahan Pusat
Kepala Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pasar Induk Among Tani Kota Batu Agus Suyadi membenarkan kondisi tersebut. Sejak dioperasikan hingga beberapa waktu terakhir, keterisian pedagang mencapai 82 persen dari sekitar 4 ribuan kios.
"Ada beberapa pedagang yang tidak buka kembali karena beberapa alasan seperti modal habis," katanya.
Tutupnya salah satu pedagang, menurut penuturannya, ternyata memicu pedagang lain juga menutup dagangan di satu zona yang sama. Agus mengaku banyak warga yang menanyakan ketersediaan lapak di pasar induk Among Tani. Namun ia tidak bisa menjanjikan apakah lapak tersebut bisa ditempati atau tidak karena masih ada penghuninya. Bahkan ada beberapa pedagang yang tidak membuka lapaknya sejak awal.
Dijelaskan Agus, zona yang masih sepi penjual adalah zona kuliner dan peralatan jasa. Beberapa upaya telah dilakukan oleh dinas terkait untuk memicu keterisian pasar secara maksimal. Termasuk melakukan penertiban dan penegasan dengan menyurati pedagang yang sebelumnya telah terdata.
"Sudah kami sampaikan surat semua. Ada yang sampai sekarang sejak dibuka pasar baru belum menempati. Ini kan disayangkan, karena yang lain yang ingin masuk ada banyak," ungkapnya.
Sejak dilakukan upaya tersebut, sejumlah pedagang mulai kembali tertib untuk membuka dagangan. Pihak UPT akan mulai menegaskan peraturan kepada pemilik lapak yang tidak buka untuk kembali buka, atau kepastian penggunaan lapak untuk berjualan.
Baca Juga : Jukir di Kota Malang Bakal Dapat Gaji, Parkiran Kayutangan Heritage Rencana Pakai QRIS
UPT Pasar Induk Among Tani mulai melakukan pendataan untuk pengurusan Nomor Induk Berusaha bagi para pedagang. Dengan adanya NIB yang akan diterbitkan nanti, pedagang memiliki legalitas dan identitas menjalankan usahanya. NIB digunakan sebagai basis data dan pendaftaran resmi untuk badan usaha atau usaha perseorangan di Indonesia.
Ditambahkan, NIB juga berperan dalam memfasilitasi akses keuangan dan kerjasama dengan lembaga keuangan. Sebagai identitas resmi, NIB dapat digunakan sebagai jaminan atau bukti keberadaan usaha dalam memperoleh pinjaman, kredit, atau kerjasama dengan lembaga keuangan. Terkait target pendataan NIB, Agus menyebut dilaksanakan minimal 200 pedagang dalam sehari. Nantinya akan diterbitkan
"Kami bekerja sama dengan dinas perizinan langsung, nanti diterbitkan jika sudah selesai pengurusan," jelasnya.