JATIMTIMES - Duiker atau biasa disebut gorong-gorong di ruas jalan yang menghubungkan Sido Utomo - Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ambles. Namun, saat ini duiker yang berada di samping perlintasan kereta api tersebut, sudah diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang.
"Adanya laporan dari masyarakat tentang duiker jeblung (ambles) di ruas Jalan Sido Utomo - Jatirejoyoso sudah kami tindaklanjuti dan di respons," ungkap Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma saat dikonfirmasi, Rabu (24/4/2024).
Baca Juga : Abah Anton Ngobrol Gayeng Saat Berkunjung ke Rumah Rendra Kresna, Bahas Apa?
Belakangan diketahui, keluhan warga soal amblesnya gorong-gorong tersebut juga sempat disampaikan warga saat Bupati Malang HM. Sanusi beserta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, menggelar safari Halal Bihalal pada tanggal 16-19 April 2024 lalu.
"Informasi dari masyarakat tersebut kemudian kami respon melalui UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kepanjen yang membawahi wilayah tersebut, untuk segera dilakukan pengecekan ke lapangan," ungkap pejabat publik yang karib disapa Oong tersebut.
Hasil dari pengecekan di lapangan, disampaikan Oong, diketahui gorong-gorong yang ambles tersebut merupakan Jalan Kabupaten (K1). Sehingga menjadi kewenangan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang. "Maka segera kami lakukan tindakan perbaikan," ujar Oong.
Berdasarkan analisa Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, penyebab amblesnya gorong-gorong tersebut dimungkinkan disebabkan karena faktor usia. "Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, ternyata kondisi eksisting (bangunan, red) di lokasi merupakan duiker atau saluran tanah yang mungkin sudah sangat lama. Sehingga tidak bisa menahan beban yang ada diatasnya," jelasnya.
Dijabarkan Oong, duiker yang ambles tersebut memiliki panjang sekitar 5 meter dengan lebar 1,1 meter. Sementara itu, untuk kedalamannya kurang lebih mencapai 1,6 meter. "Kami memang punya stok box culvert di UPT. Sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan darurat seperti ini," tuturnya.
Oong menambahkan, inventaris Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang saat ini terbilang cukup mumpuni dalam menunjang kebutuhan infrastruktur. Termasuk untuk dilakukan pengerjaan perbaikan.
"Kami juga punya alat berat untuk penggalian dan pemasangan box culvert. Sehingga masalah duiker (yang ambles) tersebut bisa segera teratasi," imbuhnya.
Baca Juga : Viral Netizen Bongkar Tagihan ‘Telepon Tidur’ Telkom, Pendapatannya Capai Rp 9 Triliun
Oong berharap, dengan upaya yang telah dilakukan Pemkab Malang melalui Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang tersebut, gorong-gorong yang semula ambles bisa segera dimanfaatkan untuk sarana transportasi oleh masyarakat. "Sudah kami tangani, sehingga jalan bisa segera dilintasi oleh masyarakat" ujarnya.
Tak hanya duiker ambles yang ada di Kecamatan Kepanjen, Oong berharap, bagi warga yang menemukan sarana infrastruktur yang dianggap kurang memadai agar segera disampaikan kepada pemerintah. Bilamana berada di bawah wewenang Pemkab Malang, maka akan segera ditangani.
"Tentunya kami juga sangat membutuhkan informasi dari masyarakat, sehingga bisa menjadi masukan kepada kami terkait bagaimana kondisi di lapangan," imbuhnya.
Informasi yang bisa disampaikan masyarakat tersebut, dijelaskan Oong, tidak hanya seputar gorong-gorong. Namun, akses jalan maupun jembatan yang dianggap rusak atau kurang layak juga bisa dilaporkan kepada pemerintah.
Diharapkan, dengan adanya informasi dari masyarakat terkait kondisi jalan maupun jembatan tersebut, bisa membantu tugas Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang. "Dengan adanya informasi dari masyarakat tentunya dapat menjadi bahan masukan bagi kami untuk mengambil tindakan teknis yang tepat di lapangan," pungkas Oong.
