JATIMTIMES - Pesepakbola legendaris Malang dan Surabaya akan tampil pada ajang charity game Satu Abad Stadion Gajayana pada 19 Mei 2024. Uniknya pemain legenda Persema Malang, Sulis Andri mengenang pernah kena skorsing akibat diduga terlibat baku hantam dengan legenda Persebaya, Yusuf Ekodono.
Sulis Andri Asmawan adalah salah satu pemain legendaris yang nantinya akan bermain pada charity game Satu Abad Stadion Gajayana. Di situ, dia akan bermain bersama 37 pesepakbola legendaris dari Malang Raya lainnya.
Baca Juga : Masjid Al-Mukhlisin, Destinasi Wisata Sejarah Perkembangan Islam dari Markas Komando Agresi Militer
“Kemungkinan nanti yang bermain ada 38 orang. Ada Suparman, Martoyo, Sutrisno, Jonatan, Hilal, dan masih banyak lainnya, saya tidak bisa sebutkan satu per satu,” kata Sulis Andri.
Pria yang saat ini tercatat sebagai pegawai pada Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang ini mengingat saat ia bermain dulu. Ketika itu, ia sempat terkena skorsing karena dianggap memukul Yusuf Ekodono.
“Saya pernah di skors gara-gara Yusuf Ekodono waktu main dulu,” kenang Sulis Andri sembari tersenyum disebelah Yusuf Ekodono.
Dalam pengakuan Sulis Andri, ia mengaku tidak melakukan pemukulan. Bahkan ia hingga saat ini masih ingat siapa yang memukul Yusuf Ekodono kala itu.
Namun dengan peristiwa itu, Sulis Andri saat ini terharu dapat kembali berkumpul dengan rekan seprofesinya saat itu. Karena baginya sepak bola bukan tentang siapa yang kuat, menang atau kalah, melainkan bagaimana merajut kebersamaan dan memupuk perdamaian.
“Saya terharu dengan acara ini. Dan semoga persatuan dan kebersamaan seperti ini bisa berlanjut untuk generasi selanjutnya. Karena lewat sepak bola, Malang Surabaya bisa bersatu kembali,” ungkap Sulis Andri.
Sementara itu, Yusuf Ekodono mengaku akan mengajak 36 orang pada laga charity game Satu Abad Stadion Gajayana. Puluhan pemain tersebut di antaranya adalah legenda pemain Persebaya dan juga Timnas Indonesia.
“Untuk pemain yang hadir rata-rata yang pernah bermain di sepak bola nasional? Jumlahnya 36 pemain yang akan datang, seperti Kusnadi kiper Persebaya dan Timnas, M Asik pemain Persebaya dan Persema, Bejo Sugiantoro, Anang Ma'ruf, Hendro Kartiko, Seger Sutrisno, Ali Sunan (Lamongan), Akub Subrata (Madura) dan masih banyak lainnya,” kata Yusuf Ekodono.
Bapak dari Fandi Eko Utomo ini berharap agar charity game dapat berjalan lancar. Termasuk pesan yang dibawa untuk kedamaian agar merasuk hingga pecinta sepak bola saat ini.
“Mudah-mudahan pesan kedamaian ini masuk pada anak-anak sekolah sepak bola. Bahwa Malang dan Surabaya ini tidak ada apa-apa. Dan ini bisa jadi percontohan di Indonesia,” tukas Yusuf Ekodono.