JATIMTIMES - Publik dan media sosial warga Kota Batu dihebohkan dengan dugaan adanya timbunan sampah di lubang galian pada Area Pasar Pagi di Stadion Brantas. Informasi itu tersebar melalui unggahan video viral TikTok yang menunjukkan adanya galian yang digunakan untuk pembuangan sampah pada Rabu (17/4/2024).
Video tersebut diunggah di akun @agussantoso dengan keterangan adanya lubang yang diduga penimbunan sampah plastik dan sampah lain dari area pasar pagi. Diketahui satu unit alat berat berada di samping lubang galian besar. Tampak pula ibu-ibu menenteng dua tas kresek berisi sampah berjalan menuju lubang galian tersebut.
Baca Juga : Gunung Semeru Kembali Erupsi Sebanyak Tiga Kali hingga Siang Ini
Saat dilihat di balik alat berat tersebut, lubang galian itu berisi tumpukan sampah berbagai jenis yang dibungkus menggunakan tas kresek plastik. Sontak hal ini menyita perhatian warganet mengingat hal itu merupakan hal tak wajar. Dalam video kedua juga tampak warga menggunakan truk menumpahkan sampah ke sekitar galian tersebut hingga sampah tampak menumpuk.
Sejumlah pedagang ketika diwawancarai mengaku tak tahu menahu mengenai galian tersebut. Terlebih, saat pantauan JatimTIMES di lokasi terkait pada Jumat (19/4/2024), galian itu sudah tudak ada, atau telah rata teruruk kembali. Para pedagang tak tahu pasti siapa yang melakukannya. Namun sebagian membenarkan adanya alat berat melakukan pengurukan tanah.
"Ya, kemarin itu ada (alat berat) tapi memang untuk meratakan tanah. Kalau sampah kurang tahu, sudah banyak numpuk sebelumnya," kata Atmuri, salah satu pedagang pasar yang tengah beristirahat ketika ditemui pada Jumat siang (17/4/2024).
Untuk diketahui, kawasan Stadion Brantas sebelumnya dimanfaatkan untuk tempat relokasi para pedagang pasar pagi. Selama beroperasi, masalah sampah yang menggunung di sana menjadi problem yang belum terselesaikan.
Pihak Bidang Pengelolaan Persampahan dan Pengelolaan Limbah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, saat dihubungi belum berkenan memberikan keterangan terkait dugaan galian tanah dengan tumpukan sampah itu. Kepala DLH Kota Batu, Muji Dwi Leksono saat dikonfirmasi belum menanggapi.
Di sisi lain, pegiat lingkungan di Kota Batu, salah satunya Bayu Sakti yang tergabung di Masyarakat Konservasi Tanah dan Air (MKTI) Jatim menuturkan pemandangan mengubur sampah dengan bungkus plastik merupakan hal berbahaya karena dapat mengancam kesehatan hingga pencemaran air tanah.
Baca Juga : Gunung Semeru Kembali Erupsi Sebanyak Tiga Kali hingga Siang Ini
Ia menyebut adanya lubang galian untuk menimbun sampah itu kerap ditemui di Kota Batu Batu mendorong sebaiknya evaluasi dilakukan agar sesuai pedoman dan aturan. "Upaya mengatasi masalah sampah pedagang pasar pagi, harus dibarengi pedoman yang benar. Di video itu saja tidak ada pemilahan. Hanya dibungkus kresek plastik. Setahu saya, menimbun sampah itu sudah tidak boleh,'' ungkap Bayu, terpisah.
Sampah plastik yang sulit terurai dan sampah organik jika dikubur dikhawatirkan dapat mencemari air tanah. Kata Batu, apalagi posisi Kota Batu berada di ketinggian atau hulunya wilayah Malang Raya. Stadion juga di tengah Kota, dekat pemukiman. Seharusnya, pihak terkait memiliki pertimbangan sebelum menimbun sampah di sana.
"Kami tentunya dari segi lingkungan ini memprihatinkan. Harusnya ada seleksi lokasi dulu sesuai kriteria sebelum melakukan penimbunan itu. Takutnya nanti akan jadi masalah baru lagi," ujarnya.