JATIMTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menyambut baik rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menyulap Terminal Angkutan Tipe C Madyopuro menjadi terminal wisata.
Namun, anggota dewan mengingatkan agar rencana itu tak menjadi program yang berujung pada aktivitas yang terkesan menyia-nyiakan anggaran.
Baca Juga : Meresahkan Warga Blitar, Sindikat Pencurian Hewan Ternak Diringkus Polisi
Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin mengatakan, sebelum rencana itu dilakukan, harus ada persiapan yang matang. Termasuk kajian terkait proyeksi jika lokasi tersebut nantinya difungsikan sebagai terminal wisata.
"Tidak masalah, namun perlu ada kajian yang matang dengan melihat kondisi aktivitas yang ada sekarang dan kemungkinannya menjadi daya tarik wisatawan untuk ke kota atau ke luar kota termasuk Bromo," ujar Fathol.
Fathol membandingkan rencana tersebut dengan pembangunan Terminal Hamid Rusdi yang telah dilakukan Pemkot Malang beberapa waktu lalu. Sampai saat ini, Terminal Hamid Rusdi masih belum berfungsi optimal.
"Untuk bahan pertimbangan. Kita sudah pernah membangun Terminal Hamid Rusdi yang sekarang pengelolaan diambil oleh pemprov (Jawa Timur) karena termasuk terminal tipe B. Namun sampai sekarang kosong melompong. Aktivitas gak bisa maksimal," terang Fathol.
Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, setelah dibangun dan diambil alih, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur juga memproyeksikan Terminal Hamid Rusdi sebagai terminal wisata. Bahkan tak hanya untuk wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan Bromo dan sekitarnya saja, namun juga bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Malang Selatan.
Hal tersebut mengingat posisi Terminal Hamid Rusdi yang berada di salah satu ujung wilayah Kecamatan Kedungkandang, juga berdekatan dengan perbatasan menuju wilayah Kabupaten Malang.
Baca Juga : Pemkot Malang Rencana Bangun Terminal Wisata, Ini Lokasinya
"Oleh Dishub Pemprov (Jawa Timur), sudah diproyeksi sebagai terminal wisata arah Bromo dan pantai selatan Kabupaten Malang. Namun sampai sekarang belum bisa maksimal," ucap Fathol.
Untuk itulah, dirinya mengingatkan agar rencana menyulap Termimal Madyopuro menjadi terminal wisata perlu kajian yang sangat matang. Terutama dengan melibatkan semua pihak yang berkecimpung dalam kepariwisataan.
"Perlu adanya kajian yang matang, melibatkan berbagai pihak. Terutama yang paham tentang kepariwisataan. Jangan sampai anggaran yang seharusnya untuk program prioritas terbuang sia-sia," pungkas Fathol.
Sebagai informasi, Terminal Madyopuro awalnya direncanakan bagi angkutan kota (angkot) atau di Kota Malang akrab dengan sebutan mikrolet. Namun sayangnya, pantauan di lokasi, terminal yang ada di Kecamatan Kedungkandang ini tak banyak disinggahi angkot.
