JATIMTIMES - Tak dipungkiri, banyak kalangan masyarakat mengonsumsi minuman beralkohol. Imbasnya, banyak juga dari mereka yang akhirnya mengalami gangguan pengelihatan.
Lantas benarkah alkohol memperburuk kesehatan mata dan bahkan hingga menyebabkan kebutaan?
Baca Juga : Bukan Penyakit, Begini Cara Menangkal 'Ain Menurut Quraish Shihab
Dokter Aryani Vindhya Putri SpM, salah satu dosen fakultas kedokteran sebuah kampus swasta di Malang menjelaskan, gangguan penglihatan secara mendadak disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor itu seperti terjadinya infeksi mata, gangguan pada saraf optik, trauma akibat benturan, atau juga disebabkan konsumsi zat tertentu.
Berkaitan tentang konsumsi alkohol, apakah berdampak fatal pada kesehatan mata? Perlu diketahui bahwa bagi mereka yang meminum alkohol, efek yang ditimbulkan dapat berbeda satu dengan yang lainnya.
Alkohol mengandung methanol maupun ethanol. Dampaknya, jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka waktu yang lama, maka akan berpotensi menyebabkan gangguan seperti gangguan pada mata.
Terlebih pada alkohol oplosan yang memiliki kandungan methanol yang tinggi, tentunya sangat berbahaya karena bersifat racun dan dapat berakibat buruk bagi kesehatan baik organ tubuh.
Zat racun dalam alkohol juga dapat menyerang saraf pada optik sehingga dapat mengakibatkan pembengkakan pada saraf mata atau disebut papilledema. Tentu penglihatan seseorang akan terganggu dan bahkan dapat berujung pada kebutaan.
Gejala awal yang dapat dialami mulai dari penurunan penglihatan mendadak, disertai mata merah atau tidak merah, mual, muntah, pusing, nyeri pada mata, ataupun penglihatan menjadi putih seketika. "Bahkan mengancam nyawa," katanya.
Baca Juga : Untuk Kebutuhan Lebaran, Pasokan LPG di Malang Ditambah 8 Persen
Pemulihan mereka yang mengalami kondisi gangguan saraf optik ini tergantung pada kondisi pasien atau penderita. Jika masih pada fase awal, penanganan yang dilakukan dapat berupa cuci darah ataupun pemberian obat secara teratur.
Sementara, jika disebabkan karena adanya kekeruhan atau pendaharan, maka penanganannya melakukan pembersihan dengan jalan operasi.
Sebaliknya, ketika kondisi terburuk, yakni penglihatan sudah hilang atau masih menyisakan sedikit penglihatan, maka mempertahankannya menjadi satu hal yang harus dilakukan. "Mempertahankan sisa penglihatan seperti dengan memberi vitamin dan memberi obat lain yang diperlukan," jelasnya.
Dengan dampaknya yang sangat buruk bagi kesehatan, maka pihaknya mengimbau agar masyarakat menghindari konsumsi zat berbahaya seperti alkohol.