free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Rata-rata 11 Kasus DBD/Hari, Dinkes Kabupaten Malang Tekankan PSN 3M Plus ke Masyarakat

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Dede Nana

12 - Apr - 2024, 17:55

Placeholder
Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti (di podium) saat memberikan pemaparan dalam agenda Pertemuan Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD di Kabupaten Malang yang berlangsung di Pendapa Kabupaten Malang pada beberapa waktu lalu. (Foto: Ashaq Lupito / JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mencatat, dalam sehari rata-rata ada belasan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Data tersebut terekap sejak Januari hingga akhir Maret 2024.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti menuturkan, musim penghujan disinyalir menjadi faktor utama yang menyebabkan tingginya kasus DBD di Kabupaten Malang.

Baca Juga : Pemkab Malang Petakan Kemampuan Siswa Guna Optimalisasi Program Sekolah Plus Ngaji

"Berdasarkan tren harian kasus DBD di Kabupaten Malang sejak Januari sampai dengan 23 Maret (2024) menunjukkan, setiap hari di Kabupaten Malang selalu ada yang terjangkit DBD," tuturnya.

Pejabat pemerintahan yang karib disapa Awig ini menambahkan, secara lebih rinci, angka terendah perhari ada satu kasus DBD di Kabupaten Malang. Sedangkan angka tertinggi perhari mencapai 25 kasus DBD.

"Berdasarkan tren harian kasus DBD di Kabupaten Malang pada awal 2024, perhari rata-rata ada 11 kasus DBD," tuturnya.

Sekedar informasi, jumlah kasus DBD di Kabupaten Malang sejak Januari hingga menjelang akhir Maret 2024 mencapai 905 kasus. Sementara itu, untuk angka kematian DBD di Kabupaten Malang dalam kurun waktu yang sama mencapai 10 kasus.

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, angka kematian DBD di awal 2024 mengalami peningkatan. Di mana, disepanjang tahun 2023 hanya ada sembilan kasus kematian akibat DBD. Sementara itu, jika dibandingkan dengan tahun 2023, jumlah kasus DBD di awal 2024 juga cukup memprihatinkan. Yakni hanya selisih 104 kasus.

Rinciannya, di sepanjang tahun 2023 terdapat 1.009 kasus. Sedangkan di awal tahun 2024, kurang dari tiga bulan jumlah kasus DBD sudah mencapai 905. "Pencegahan dan penanganan DBD membutuhkan peran dari semua pihak. Tanpa terkecuali kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga tidak ada jentik yang dapat berkembang menjadi nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyebabkan DBD," ungkap Awig.

Tindakan penanggulangan DBD di masyarakat tersebut, dijelaskan Awig, telah rutin dilakukan Dinkes Kabupaten Malang sebelum memasuki musim penghujan. Termasuk di tahun 2024. Penanggulangan sebelum musim penghujan tersebut dikenal dengan istilah pengendalian Sebelum Musim Penularan (SMP).

Baca Juga : Siapa Pengisi Kursi Pimpinan DPRD Kabupaten Malang? PKB: Tunggu Instruksi DPP

"Sebelum memasuki musim penghujan atau musim penularan DBD, kami telah rutin melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat," tuturnya.

Penyuluhan yang ditekankan Dinkes kepada masyarakat tersebut, dijelaskan Awig, diantaranya meliputi Bulan Bakti Gerakan (BBG) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus yang dilakukan secara serentak.

Di mana, 3M plus tersebut meliputi menguras dan menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

"Sedangkan plus yang dimaksud diantaranya terkait larvasidasi. Yakni pemberantasan jentik nyamuk dengan cara menaburkan bubuk larvasida," pungkas Awig.


Topik

Pemerintahan dinkes kabupaten malang dbd kasus dbd kabupaten malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Dede Nana