JATIMTIMES - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mulai menginventarisir sejumlah kebutuhan untuk Gedung Kesenian Gajayana. Hal itu sebagai langkah awal untuk melakukan rehabilitasi bangunan yang berlokasi di Jalan Nusakambangan, Kecamatan Klojen tersebut.
Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana mengatakan, setidaknya dibutuhkan anggaran lebih dari Rp 1miliar untuk merehabilitasi Gedung Kesenian Gajayana. Terlebih jika dimaksudkan agar dapat menyuguhkan pertunjukan yang lebih representatif.
Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Bakal Bikin Live Performance Tematik di Kayutangan Heritage
"Kalau kemarin perhitungan untuk fisiknya aja sekitar Rp 1 miliar. Belum lagi tadi kan mintanya representatif tampilannya. Otomatis sound sistem paten, lighting paten. Dua hal ini gak cukup Rp 300 juta lah," ujar Suwarjana.
Suwarjana mengatakan, sebelumnya pihaknya juga pernah mengajukan anggaran untuk kebutuhan tersebut. Namun alokasi anggaran yang disetujui hanya tak lebih dari Rp 200 juta. Sehingga, ia berusaha mengoptimalkan rehabilitasi dari anggaran yang didapat.
"Gak di acc, yang di acc hanya di bawah Rp 200 juta. Akhirnya kami pakai untuk rehab atap dan cat-cat urgen kelihatan dari depan," imbuhnya.
Dari inventarisasi yang sudah dilakukan, dirinya menilai nantinya sekitar 40 persen dari bangunan Gedung Kesenian Gajayana yang akan direhabilitasi. Persentase tersebut sudah termasuk pembenahan sejumlah sarana dan prasarana.
"Sekitar 40 persen, fisiknya. Belum tempat duduk. Kursi itu rencananya akan kami ajukan busanya aja, karena barangnya antik. Jadi kami akan pertahankan," terangnya.
Setelah direhab menjadi lebih representatif dan layak, rencananya Disdikbud akan mulai menjadwalkan pertunjukan dari para pegiat seni dan budaya. Dan akan digelar secara bergilir setiap pekan.
Baca Juga : Gelar Sidak Parsel, Pemkot Kediri Temukan Produk Tanpa Kode PIRT dan Tanggal Kedaluwarsa
"Minggu-minggu pertama mungkin musik, minggu kedua ludruk, ketiga bisa tari, sendra tari atau ketoprak. Biar teman teman komunitas, bukan kami. Ini adalah ajangnya teman teman komunitas musisi, seniman ya ada disini (Gedung Kesenian Gajayana)," tuturnya.
Secara berkelanjutan, jika gedung tersebut mampu kembali aktif menghidupkan aktivitas seni dan budaya usai direhab, dirinya berharap bahwa Gedung Kesenian Gajayana juga turut dapat menyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
"Kalau dia (pembuat event seni dan budaya) mendapat profit dari tiket pasti akan menggandeng dengan agen biro perjalanan atau travel travel. Kalau ada tentu uang sewanya harus masuk (PAD). Gak mahal kok, sewanya hanya Rp 1 juta. Kapasitas tempat duduk ada 610, lalu di atas bisa 150, depan juga bisa," pungkas Suwarjana.