JATIMTIMES - Ketersediaan gas LPG untuk pemenuhan kebutuhan di Malang dipastikan aman selama Ramadan hingga Idul Fitri 1445 H mendatang. Meskipun diperkirakan akan ada peningkatan konsumsi LPG saat mendekati lebaran.
Sales Branch Manager Pertamina Wilayah Malang Raya, Choerul Anwar mengatakan, sejak awal Ramadan pihaknya telah menambah sekitar 4 persen dari rata-rata konsumsi per bulan. Atau ada penambahan sekitar 123 metrik ton.
Baca Juga : DPKPCK Kabupaten Malang Bentuk Petugas TFL, Pastikan Program Bedah Rumah Tepat Sasaran
Choerul mengatakan, penambahan tersebut sudah dilakukan sejak awal hingga pertengahan bulan Maret 2024. Hal itu untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan LPG selama bulan Ramadan.
“Dalam sebulan Malang Raya butuh rata-rata per hari 115 kilo liter (kL), kalau sebulan sekitar 2500 an kL. Insyaallah kita pastikan aman untuk ketersediaan LPG se Malang Raya,” beberapa waktu lalu.
Sementara pada April 2024 ini, rencananya akan ada tambahan pasokan sekitar 8 persen dari pasokan normal di bulan-bulan sebelumnya. Tambahan ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama moment lebaran.
“Pertamina memperkirakan kenaikan konsumsi LPG bisa mencapai puncak tertinggi 8 persen untuk tahun ini. Di awal Ramadan sudah kami berikan tambahan 4 persen, nanti menjelang Idul Fitri kita juga beri tambahan sekitar 8 persen,” terang Choerul.
Untuk itu, dirinya memastikan bahwa pasokan LPG masih aman. Termasuk untuk pemenuhan kebutuhan saat masyarakat muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Baca Juga : 5 Cara Menghancurkan Lemak Membandel di Perut dari Ahli Diet
"Kami sudah siapkan antisipasinya itu. Kalau untuk saat ini, belum ada laporan terkait isu pasokan LPG di lapangan,” imbuhnyq.
Di sisi lain, Depo Pertamina Malang juga telah menyiapkan tambahan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga 90 persen dari ketersediaan normal di lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan BBM selama momen libur Idul Fitri nantinya.
Choerul menyebut, tambahan ini didasarkan pada prediksi konsumsi BBM di Malang Raya, yang meningkat sekitar 9 persen secara keseluruhan. Puncaknya diprediksi mencapai 17 persen saat H-2 Lebaran.
