free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Tasyakuran Meriah:  Kota Blitar Syukuri Usianya yang ke-118 dengan Semangat Keren “Kuthane, Mulya Wargane”

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

01 - Apr - 2024, 04:25

Placeholder
Wali Kota Blitar Santoso dan Ketua DPRD Syahrul Alim potong tumpeng di tasyakuran ke-118 Kota Blitar.(Foto: Pemkot Blitar)

JATIMTIMES- Kota Blitar merayakan momen istimewa peringatan Hari Jadi ke-118 dengan suka cita dan syukuran yang penuh makna. Kemeriahan terpancar dari Balai Kota Kusumowicitro yang menjadi saksi kebersamaan masyarakat dan pemerintah dalam memperingati tonggak sejarah ini.

Pada Minggu sore, tepat sehari sebelum hari ulang tahunnya dan bertepatan dengan malam 21 bulan suci Ramadan, Pemerintah Kota Blitar menggelar serangkaian kegiatan mulai dari ziarah leluhur hingga acara tasyakuran. Ziarah yang dipimpin langsung Wali Kota Santoso dan diikuti pimpinan DPRD dan Forkopimda,  dimulai dari makam Presiden pertama RI Ir Soekarno (Bung Karno), Makam Patih Djojodigdo, Makam Mbah Bendo, makam Pangeranan dan Makam Mbah Bendo. Ziarah leluhur merupakan bentuk penghormatan kepada para pendiri dan pahlawan yang berjasa bagi kota ini.

Baca Juga : 5 Rekomendasi Foundation Favorit Para MUA, Makeup Tahan Lama Seharian di Hari Lebaran

Menurut Kusno, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Blitar serta selaku ketua panitia penyelenggara tasyakuran, acara ini memiliki makna yang sangat dalam. Bagi pemerintah daerah, tujuan dari penyelenggaraan tasyakuran ini tidak hanya sekadar sebagai ungkapan syukur semata, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mempererat sinergitas antara seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan visi Kota Blitar yang lebih maju, adil, dan makmur.
Menurutnya, kehadiran masyarakat dan perwakilan pemerintah dalam acara tasyakuran ini menjadi momentum penting untuk memperkokoh rasa kebersamaan dan kesatuan dalam merajut cita-cita bersama.

 "Tasyakuran ini bukan sekadar sebuah acara, melainkan sebuah wujud nyata dari kesatuan dan kebersamaan kita dalam membangun Kota Blitar yang lebih baik," ujarnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wali Kota Blitar, Santoso, mengucapkan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT atas berkah yang diberikan sehingga Kota Blitar dapat melangkah dengan baik selama 118 tahun. Dalam usianya yang ke-118, Kota Blitar telah menunjukkan perkembangan positif di berbagai bidang, baik fisik maupun non-fisik.

"Kota Blitar adalah kota sehat, layak anak, dan kota yang terus berkembang menuju smart city. Tema HUT tahun ini, 'Keren Kuthane, Mulya Wargane', mencerminkan komitmen kita untuk menjadikan kota ini semakin maju dan sejahtera bagi seluruh warganya," ujar Santoso.
Dalam sambutannya, Santoso juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga dan masyarakat Kota Blitar atas partisipasi, kebersamaan, dan kerja kerasnya dalam membangun kota ini.

"Tanpa kerjasama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Kota Blitar tidak akan mencapai prestasi seperti saat ini. Untuk itu, terima kasih kepada seluruh warga Kota Blitar," tandasnya.

Acara tasyakuran ini juga menjadi momentum yang berharga untuk bersama-sama mendoakan para pendahulu dan tokoh yang telah berjasa bagi Kota Blitar, dari masa lalu hingga saat ini. Dengan semangat yang sama, Kota Blitar siap menghadapi berbagai tantangan masa depan dengan penuh optimisme dan kebersamaan yang telah menjadi ciri khasnya.

“Tema Hari Jadi tahun ini, yaitu "Keren Kuthane, Mulya Wargane", yang berarti keren kotanya dan sejahtera warganya. Kota ini harus semakin keren, kota ini adalah kota yang menjunjung tinggi keberagaman, religius, dan nasionalis. Kota ini juga harus membawa warganya semakin sejahtera. Dan kita bersyukur dengan capaian indikator makro ekonomi yang semakin baik, di antaranya menurunnya angka kemiskinan, menurunnya angka pengangguran, meningkatnya nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan meningkatnya nilai investasi daerah,” tegas Wali Kota Santoso.

Dengan demikian, peringatan Hari Jadi ke-118 Kota Blitar tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebagai pengingat akan sejarah dan penghormatan kepada para pendiri serta semangat untuk terus maju sebagai kota yang keren, berbudaya, dan sejahtera bagi seluruh warganya. Semoga Kota Blitar terus bersinar dan menjadi kebanggaan bagi semua.

Sebagai informasi, Kota Blitar, yang kini kita kenal sebagai sebuah kota yang subur dan penuh sejarah, memiliki akar yang dalam dalam perjalanan panjangnya. Pada awalnya, Kota Blitar merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Blitar yang dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda pada 31 Desember 1830. Namun, masa itu tidaklah mudah. Penjajahan di Blitar membawa kesedihan yang mendalam, memakan banyak korban baik dalam hal nyawa maupun harta benda.

Baca Juga : Advokat Muda Eks Karesidenan Kediri Berkumpul, Bentuk Advokat Grub

Meskipun terkena imbas penjajahan yang menyedihkan, rakyat Blitar tidak tinggal diam. Mereka bersatu padu dan bahu membahu, melakukan berbagai bentuk perlawanan terhadap penjajah Belanda. Semangat perlawanan itu mencuat dalam berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan dengan penuh keberanian dan keteguhan hati.

Dalam usahanya untuk meredam perlawanan rakyat Blitar, pemerintah kolonial Belanda mengambil langkah yang berani. Pada tahun 1906, mereka menerbitkan Staatsblad van Nederlandche Indie Tahun 1906 Nomor 150 tanggal 1 April 1906. Isi dari dokumen ini menetapkan pembentukan Gemeente Blitar. Momentum penting inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Blitar. Kota Blitar menandai awal perjalanannya dengan seorang tokoh yang memiliki peran kunci: J.H. Boerstra, seorang orang Belanda yang ditunjuk sebagai Wali Kota Blitar pertama. Pada masa itu, jabatan yang diemban oleh Boerstra adalah Asisten Residen Kediri, yang merupakan jabatan yang setara dengan wali kota pada zaman itu.

Pada tahun yang sama, di sepanjang nusantara, beberapa kota lain juga dibentuk. Kota-kota seperti Batavia, Buitenzorg, Bandoeng, Cheribon, Magelang, Semarang, Madioen, Blitar, Malang, Surabaja, dan Pasoeroean lahir dalam sebuah periode yang penuh dengan perubahan dan tantangan.

Dari masa lalu yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan, Kota Blitar tumbuh dan berkembang menjadi tempat yang kita cintai dan banggakan hari ini. Cerita ini mengingatkan kita akan kekuatan rakyat yang bersatu dalam menghadapi segala rintangan, serta memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga dan membangun Kota Blitar menuju masa depan yang lebih cerah.

pada tahun 1928, Kota Blitar memiliki keistimewaan menjadi Kota Karisidenan dengan nama yang menggema, "Residen Blitar". Langkah bersejarah ini ditegaskan melalui penerbitan Stb. Tahun 1928 Nomor 497 yang menetapkan kembali status Gemeente Blitar.

Kemudian, pada tahun 1930, Kotaparaja Blitar telah menemukan identitasnya sendiri dalam sebuah lambang daerah yang khas. Lambang itu begitu menggugah, menggambarkan sebuah gunung dan Candi Penataran. Dengan latar belakang gambar yang berwarna kuning kecoklatan untuk gunung - yang dipercayai melambangkan Gunung Kelud - dan berwarna biru untuk latar belakang gambar Candi Penataran. Keputusan yang diambil memiliki alasan yang dalam; Blitar telah lama diidentikkan dengan Candi Penataran dan Gunung Kelud. Maka, lambang Kotapraja Blitar pun secara lugas menggambarkan identitas yang telah mengakar dalam budaya dan sejarahnya.

Melalui simbol-simbol ini, Kota Blitar tidak hanya menjadi sebuah tempat di peta, melainkan juga sebuah cerita yang hidup dan berkembang. Ia menceritakan perjalanan panjang sebuah kota yang kaya akan sejarah dan warisan budaya. Sebuah cerminan dari kekuatan dan kebanggaan dari masyarakatnya yang selalu teguh menjaga akar dan jati dirinya. Dengan lambang ini, Kota Blitar mengukir cerita tentang keberanian, kebanggaan, dan kedalaman makna yang terus terpatri dalam setiap langkahnya.


Topik

Pemerintahan Kota Blitar Santoso HUT kota Blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya