JATIMTIMES - Tingkat okupansi penginapan khususnya hotel di Kota Batu hanya 10-20 persen hingga Minggu (17/3/2024). Kondisi ini pun membuat hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu rela menurunkan tarif untuk menggaet pengunjung.
Hal tersebut diungkapkan Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi. Sujud mengatakan, momen bulan Ramadan lebih banyak dimanfaatkan untuk menghabiskan waktu di rumah.
Baca Juga : Dinkes Tekankan 3M Usai Virus Chikungunya Ditemukan di Kabupaten Malang
"Kalau momen Ramadan ini banyak yang memilih quality time bersama keluarga di rumah. Karena itu tingkat okupansi saat ini mentok 20 persen," kata Sujud.
Meskipun weekend, angka okupansi seluruh hotel di Kota Batu tidak ada pergerakan. Karena itu pihak manajemen menurunkan tarif kamar hotel hingga 20 persen. Hingga menawarkan paket- paket makanan buka puasa atau Iftar untuk menarik pengunjung. "Penurunan tarif ini kesepakatan anggota PHRI bersama," imbuh Sujud.
Meski demikian, dari 60 hotel yang tergabung dalam PHRI tidak semua hotel memberikan penurunan tarif menginap. Tapi hampir seluruh hotel menjual paket Ramadan yang di dalamnya sudah termasuk paket buka puasa dan sahur saat menginap.
"Lewat paket-paket yang ditawarkan dengan menarik ini untuk menjaga agar roda penghidupan di hotel tetap berjalan saat tamu sepi," tambah Sujud yang juga Direktur Taman Rekreasi Selecta Kota Batu ini.
Baca Juga : Polisi di Tulungagung Berikan Imbauan Kamtibmas Sekaligus Bagi Takjil Gratis
Selain itu, hotel di Kota Batu pun bersiap untuk momen Idul Fitri. Di mana momen ini menjadi libur panjang bagi pengunjung yang ingin menikmati liburan di Kota Batu.
"Tapi ini hotel hotel mulai persiapan menyambut pengunjung saat lebaran nanti, karena lebaran pasti kunjungan tinggi," tutup Sujud.