JATIMTIMES - Hingga hari kedua puasa ramadan 1445 H atau Rabu (13/3/2024), rencana pemindahan pedagang pasar pagi Kota Batu dari tempat relokasi ke Pasar Induk Among Tani belum terlaksana. Padahal sebelumnya Dinas Koperasi UMKM Perdagangan (Diskumdag) menargetkan pedagang akan pindah ke Pasar Induk Among Tani sebelum memasuki bulan Ramadan tahun ini.
Pedagang pasar cukup dibuat resah karena berita yang terdengar simpang siur. Sementara memasuki bulan Ramadan biasanya menjadi momen panen keuntungan pedagang hingga menjelang lebaran.
Baca Juga : Viral Dua Remaja Putri Terekam Mengambil Sandal Jamaah Salat Tarawih
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Kota Batu Rubianto menyampaikan, saat ini pedagang masih melakukan aktivitas seperti biasa di tempat relokasi Stadion Brantas. Meskipun saat sedang musim hujan seperti sekarang, lokasi pasar dalam kondisi yang kurang baik.
"Rencana itu dari dinas, sampai hari kedua bulan puasa ini belum pindah. Masih beraktivitas seperti biasa. Tapi dengan banyaknya berita simpang siur mereka resah," jelas Rubianto saat dikonfirmasi, Rabu (13/3/2024).
Pihaknya juga mengaku belum mendapatkan sosialisasi lanjutan terkait rencana pemindahan pedagang. Pertemuan terakhir dengan Pemkot disampaikan dalam hiring beberapa waktu lalu di Gedung DPRD Kota Batu.
"Waktu itu ada kesepakatan ada tim percepatan yang akan koordinasi ke dinas provinsi dan hasilnya disampaikan ke kami. Tapi sampai hari ini belum ada kabar," tuturnya.
Dia juga mengaku mengkhawatirkan sarana prasarana yang ada untuk pedagang belum disiapkan dengan maksimal. Di antaranya konsep penataan hingga penerangan dan beberapa hal lain. "Belum pernah lagi diajak duduk bareng," sebut Rubianto.
Diketahui ada sebanyak 1097 pedagang yang rencananya dipindahkan. Saat ini mereka masih menempati los dalan Stadion Gelora Brantas. Beberapa kebutuhan penanganan mendesak, kata Rubianto, kerap dilakukan melalui dana swadaya pada pedagang.
"Kondisi saat ini, kan hanya los di dalam. Kalau musim hujan berpengaruh ke minat pembeli karena jalannya becek dan berlubang. Pedagang sendiri sering saya ajak untuk swadaya (penanganan sementara)," tambahnya.
Baca Juga : Sejarah HMI yang Didirikan Pahlawan Nasional Lafran Pane dan Cetak Banyak Kader Berkualitas
Maaih kata Rubianto, dengan waktu yang sudah memasuki bulan Ramadan pedagang beranggapan pemindahan tidak akan efektif. Apalagi akan aktivitas ekonomi mereka dengan pelanggan.
"Pedagang akan kesulitan karena pembelinya bakal mencari cari lagi kalau dipaksakan pindah sekarang. Mungkin lebih baik setelah lebaran, karena masih butuh waktu apalagi jelang lebaran akan banyak pelanggan," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Rubianto, sarana prasarana juga dikhawatirkan belum siap. Ia menginginkan ada kejelasan lebih dulu dengan mengajak pedagang bersama pemerintah untuk duduk bersama melakukan koordinasi lanjutan.
"Inginnya pedagang nggak muluk-muluk. Kalau dipindah, hal-hal yang perlu dikoordinasikan bersama segera dilaksanakan, ada kesepakatan. Jangan memerintahkan pindah tapi tidak siap, akan menyengsarakan pedagang," pintanya.