JATIMTIMES- Ribuan hektare tanaman padi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur terancam gagal panen akibat terendam banjir sejak Minggu (10/3/2024) lalu. Para petani terimbas diminta klaim asuransi usaha tani padi kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Data yang dihimpun Pemkab Ngawi, total ada 1.393 hektare sawah yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Madiun dan Sungai Bengawan Solo. Ribuan hektare sawah tersebut sejatinya tinggal menunggu masa panen.
Baca Juga : Komdis PSSI Panen Denda dari Laga Persebaya Vs PSS, Total Rp 125 Juta
Namum pasca diterjang banjir, ribuan hektare tanaman padi itu tak sedikit yang roboh dan dan bulir padinya banyak yang rontok. Hal iu dikhawatirkan mengurangi hasil panennya.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyatakan para petani yang sawahnya terdampak banjir bisa mengajukan asuransi usaha tani padi (AUTP) dari pemerintah pusat untuk mengurangi kerugian akibat bencana alam.
"Bagi petani yang sawahnya terendam banjir, dapat mengajukan asuransi tani ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian," ujar Ony, Selasa (12/3/2024).
Bupati menambahkan, dari total 1.394 itu wilayah paling banyak terdampak yakni di wilayah Kecamatan Kwadungan. Namun beruntungnya, semua petani di wilayah yang terdampak itu sudah terdaftar sebagai peserta AUTP.
"Wilayah Kwadungan memang dulu langganan banjir, namun 5 tahun terakhir ini sudah tidak diterjang dan kemarin itu kembali kebanjiran dan sampai ke pemukiman warga. Untuk itu semua wilayah Kecamatan Kwadungan ini sudah tercover asuransi pertanian," tambahnya.
AUTP merupakan program pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI yang bertujuan memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen. Baik akibat risiko serangan hama ataupun bencana alam.
Baca Juga : Daftar Caleg DPRD Kota Malang, Pendatang Baru Geser Incumbent
Risiko yang dijamin dalam AUTP meliputi bencana banjir, kekeringan, serangan hama, dan organisme pengganggu tanaman (PT) seperti wereng cokelat, penggerek batang, walang sangit, keong mas, tikus, dan ulat grayak.
Sedangkan penyakit pada tanaman padi, antara lain tungro, blas, busuk batang, kerdil rumput, dan kerdil hampa.
Sementara untuk banjir di Kabupaten Ngawi yang disebabkan luapan Sungai Bengawan Solo dan Sungai Bengawan Madiun terpantau sudah surut. Masyarakat juga sudah beraktifitas seperti biasanya.