JATIMTIMES - Olahraga gym saat ini menjadi salah satu olahraga yang cukup digemari oleh banyak orang. Apalagi saat masuk bulan puasa, tentunya akan banyak yang memanfaatkan untuk mendukung pola diet.
Lalu bagaimana berolahraga gym dan menjaga pola makan ketika bulan puasa? Begini tips dari profesional trainer gym.
Baca Juga : Tips Membangun Kebiasaan Baik di Bulan Ramadan: Menjaga Keistikamahan Ibadah dan Akhlak
Salah satu profesional trainer, Samid Yakuza menekankan bahwa untuk menghadapi bulan puasa, aktivitas pasti berubah. Seperti pola makan hingga kapan saat menahan makan.
Lalu bagaimana caranya? Samid menjelaskan bahwa lebih baik ketika sahur, bisa mengontrol makanan yang lambat serap untuk intensitas kebutuhan harian.
“Seperti banyak makanan protein dan serat, lalu hindari makanan buah-buahan yang banyak mengandung air, karena efeknya dehidrasi. Kita malah cepet sering buang air dan tengah hari pasti kehausan,” kata Samid kepada JatimTIMES.
Menurut pria yang memiliki tempat gym privat bernama Yakuza Bodyworks itu, bulan puasa juga momen yang tepat bagi seseorang yang ingin menerapkan pola diet. Tapi tetap, menjaga pola makan adalah hal yang utama.
“Yang paling bagus untuk pola diet dan peningkatan masa otot. (Untuk menu makan) tetap di low carbo seperti nasi merah, atau nasi putih secukupnya kemudian high protein tetap masuk seperti ikan, daging sayuran. Diselingi cemilan ringan, seperti buah kurma yang paling bagus, air madu menjelang sahur,” beber Samid.
Tapi Samid tetap mengingatkan agar jangan lepas kontrol ketika berbuka puasa. Sebab, pola diet akan sirna dengan sendirinya.
“Biasanya saat buka puasa ini itu waktu yang bagus untuk beberapa fitnes mania untuk menurunkan berat badan. Tapi kebanyakan salahnya mereka saat buka puasa tidak mengontrol kebutuhan yang ditakar tubuh. Akhirnya apa? Mereka hanya lapar mata, dan kebutuhan tubuh kita tidak sesuai dengan kebutuhan harian kita,” ungkap Samid.
“Kita banyak mengkonsumsi lemak, santan yang akhirnya menumpuk fat yang seharusnya kita kurangi. Lebih baik saat buka puasa kita karbohidrat sama protein yang bisa mengenyangkan,” imbuhnya.
Disinggung bagaimana kadar latihan fitnes? Samid pun menjelaskan bahwa untuk latihan tetap menyesuaikan personal masing-masing. Namun ia tetap menyarankan untuk latihan fitnes pada sore hari jika berpuasa.
Baca Juga : Nakes Ini Bagikan 9 Tips Pilih Makanan untuk Sahur
“Untuk kadar latihan menyesuaikan, biasanya di bulan puasa yang member pagi beralih di sore hari, karena aktivitas pagi kan padat. Disarankan sore hari, kenapa? Untuk kebutuhan harian menahan puasa 8 jam itu sesuai,” kata Samid.
Samid pun memberi saran waktu latihan yang paling bagus adalah 1 hingga 2 jam sebelum buka puasa. Karena menurut Samid, disaat belum buka puasa itu body fat yang ada didalam tubuh dibakar secara maksimal.
“Jika setelah buka puasa, otomatis kan sudah ada makanan yang masuk, dan itu pasti yang dibakar makanan yang kita cerna. Jadi ada dua, ada skinny yang menaikan masa otot itu tak arahkan di malam hari. Untuk yang menurunkan masa otot, itu sebelum buka puasa untuk mempercepat pembakaran lemaknya. Jadi aktifitas disesuaikan dengan kekuatan tubuh dan strength conditioning,” papar Samid.
Lalu bagaimana untuk yang melakukan gym pemula? Samid tetap menyarankan untuk latihan. Namun agar menghindari latihan yang bervariasi dan memiliki risiko cedera tinggi.
“Untuk pemula, paling basic hindari variasi yang tingkat risiko cederanya tinggi. Paling gampang kalau di gym pegang alat yang memang sudah ada ketentuannya, bisa tinggal tarik atau dorong,” tukas Samid.