JATIMTIMES - Modus penipuan mengatasnamakan BCA kembali marak terjadi. Setelah ramai di media sosial informasi transfer Rp 0 dan modus M-Banking BCA terkena virus, kini banyak penipu membuat akun bodong di X untuk menguras saldo nasabah.
Modusnya, penipu mengaku dari BCA akan meminta nasabah yang memiliki keluhan di X untuk menghubunginya lewat WhatsApp. Seperti beberapa unggahan dari penipu ini yang mengaku dari BCA dan berkomentar di akun X nasabah yang sedang mengalami kendala.
Baca Juga : 11 Maret, Hujan Lebat Masih Berpotensi Mengguyur Jatim hingga Awal Ramadan
"Halo kak untuk cek kendala kamu silakan di kirim melalui Wa ini -:) untuk respon halnya melalui. Wa.me/6282280328004 Tks~ Levia," tulis @Halo_BCA_28 di X.
"Hai kakak mohon info ke wa ya agar kendala nya kmu dapat kmi bantu proses langsung :-) untuk layanan hanya melalui respon wa. Wa.me/6285921651241 Tks ^Resya," tulis @kholley1062 di X.
"Halo kak untuk cek kendala kamu silakan di kirim melalui Wa ini -:) untuk respon halnya melalui Wa.me/6281779129640 Tks~Arul," tulis @20m259cjwem1 di X.
Jika ditelusuri dengan seksama, akun-akun bernama Halo BCA di atas bukanlah akun resmi Halo BCA. Akun-akun di X yang mengatasnamakan Halo BCA tersebut adalah akun bodong. Di mana modus akun Halo BCA bodong tersebut akan meminta untuk WhatsApp secara pribadi.
Setelah nasabah melakukan WhatsApp secara pribadi, maka penipu segera meminta nasabah untuk melakukan Oneklik. Hingga nasabah diminta memasukkan beberapa angka secara bertahap namun berjalan dengan cepat melalui telepon.
Melansir keterangan resmi BCA, dengan teknik social engineering atau manipulasi psikologis, penipu dapat meyakinkan korban untuk melakukan hal-hal seperti berikut ini.
1. Meminta nomor kartu ATM milik korban sebagai rekening tujuan transfer hadiah.
2. Pelaku meminta korban untuk menekan notifikasi registrasi OneKlik yang muncul di handphone korban, sehingga diarahkan ke aplikasi BCA mobile korban.
3. Korban diminta untuk login BCA mobile dengan mengisikan kode akses. Melakukan konfirmasi dan menyetujui “Ketentuan OneKlik”, serta menyelesaikan aktivasi OneKlik dengan menginput PIN m-BCA.
Baca Juga : Polisi Selidiki Dugaan Kasus Begal, Pelaku Beraksi Siang Bolong di Malang
4. Tanpa disadari korban, saat langkah 1 dilakukan (korban memberikan nomor kartu ATM), pelaku melakukan registrasi OneKlik di akun merchant online, dan kemudian menuntun korban melakukan langkah 2 s/d 4 di atas.
6. Jika OneKlik sudah teraktivasi, maka pelaku dapat langsung bertransaksi dengan menggunakan akun OneKlik korban yang sudah dikoneksikan ke akun merchant online pelaku.
7. Pelaku juga kadang melakukan aktivitas phishing dengan meminta korban membuka link yang diarahkan ke situs OneKlik palsu. Di situs tersebut, korban diminta untuk memberikan informasi rahasia seperti nomor kartu ATM, kode akses m-BCA, PIN m-BCA, dan lain-lain.
8. Dalam kasus seperti di atas, pelaku mengincar calon korban khususnya nasabah BCA yang belum paham sepenuhnya terkait OneKlik dan juga calon korban yang tidak aware dalam melakukan transaksi atau registrasi OneKlik di BCA mobile. Akibatnya, pelaku berhasil mencuri sejumlah rupiah dari korban.
Perlu diketahui, layanan chatting melalui aplikasi WhatsApp Bank BCA di nomor resmi 0811-1500-998. Nasabah BCA juga harus memastikan profil akun terdapat logo verified (centang hijau) yang menandakan akun resmi Bank BCA.
Akun resmi Halo BCA dilengkapi dengan centang kuning. (Foto: tangkapan layar)
Sedangkan di banyak platform media sosial, ada akun resmi Halo BCA, sebagai layanan bantuan serta layanan produk untuk nasabah dan non nasabah BCA yang dapat diakses kapan saja. Seperti di X, akun resmi @HaloBCA dilengkapi dengan centang kuning, yang menandakan akun tersebut resmi dan terverifikasi.