free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Beda Metode Rukyatul Hilal dan Hisab untuk Menentukan Awal Ramadan

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

10 - Mar - 2024, 15:24

Placeholder
Ilustrasi perbedaan rukyatul hilal dan hisab untuk menentukan awal puasa 2024. (Foto: istimewa)

JATIMTIMES - Dalam kalender Hijriah, pergantian fase bulan menjadi cara untuk menentukan awal bulan. Oleh karenanya, jelang 1 Ramadan, pemerintah Indonesia menggelar pengamatan hilal dan sidang isbat. 

Hal itu penting dilakukan untuk mengetahui kapan awal mula seluruh umat Islam di Indonesia melakukan ibadah puasa. Lantas apa itu metode hilal? 

Baca Juga : Permintaan Trombosit di PMI Kota Blitar Melonjak, Diduga Akibat Naiknya Kasus DBD pada Musim Hujan

Melansir dari NU Online, hilal dalam Al-Quran memiliki arti kalender bagi ibadah dan aktivitas manusia, termasuk di dalamnya haji dan puasa. Sementara itu, dalam ilmu sains, hilal dapat diartikan sebagai fase bulan sabit atau crescent yang menampakkan cahaya ke bumi sesaat setelah matahari terbenam.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa hilal adalah fase bulan yang menampakkan cahaya yang terlihat ke Bumi pada awal bulan. 

Sementara itu, untuk melihat hilal Ramadan terdapat dua cara, yakni rukyatul hilal dan hisab. Berikut penjelasan singkat rukyatul hilal dan hisab melansir dalam Jurnal Riset Agama berjudul 'Penentuan Awal Puasa Ramadhan dalam Perspektif Hadis', karya Lisa Istianah. 

Metode Rukyatul Hilal

Metode ini telah digunakan pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat. Sejak dahulu, metode ini dilakukan dengan mata telanjang untuk melihat bulan sabit tanpa alat bantu apa pun.

Secara bahasa, rukyat artinya melihat. Sementara secara istilah, rukyat adalah kegiatan melihat kemunculan hilal. Hilal sendiri adalah bulan sabit yang pertama kali tampak pada bulan baru.

Jika saat pemantauan hilal tidak terlihat, maka kemudian dilakukan penggenapan bulan yang sedang berlangsung. Misalnya, pada tanggal 29 bulan Syaban, hilal Ramadan masih belum terlihat. Karena itu, Syaban digenapkan menjadi 30 hari dan setelahnya langsung masuk 1 Ramadan.

Lebih lanjut, setiap negara Islam mempunyai imkanurrukyat yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri, kriteria yang dipakai didasarkan atas kesepakatan MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Kriterianya adalah tinggi bulan minimal 2 derajat, jarak bulan dengan matahari minimum tiga derajat, dan umur bulan saat Maghrib minimal delapan jam.

Metode Hisab

Metode kedua untuk menentukan awal Ramadan adalah hisab. Secara bahasa, hisab berarti perhitungan. Adapun secara istilah, hisab didefinisikan sebagai penentuan awal bulan Qomariah berdasar peredaran bulan mengelilingi Bumi.

Hisab terbagi menjadi dua jenis, yakni hisab urfi dan hakiki. Hisab urfi dilaksanakan dengan cara mengambil simpulan rata-rata lamanya umur bulan Qomariah. Hisab urfi ini digunakan untuk menentukan umur bulan 30 atau 29 hari. Adapun hisab hakiki, ketika hilal telah terlihat di ufuk timur saat Magrib, maka sudah masuk tanggal 1 bulan baru.

Baca Juga : Jadwal Lengkap hingga Tahapan Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 2024

Di Indonesia, metode hisab ini dipakai organisasi Islam Muhammadiyah untuk menentukan awal bulan Ramadan. Kriteria hisab hakiki yang digunakan Muhammadiyah adalah wujudul hilal. Dalam kriteria tersebut, Matahari terbenam lebih dahulu daripada bulan meskipun hanya berjarak satu menit atau kurang.

Hisab hakiki wujudul hilal sendiri memiliki beberapa syarat. Hal itu tertuang dalam buku Pedoman Hisab Muhammadiyah yang menjelaskan, bulan Kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 berjalan saat matahari terbenam terpenuhi tiga syarat secara kumulatif yakni, sebagai berikut.

● Telah terjadi ijtimak,

● Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan

● Pada saat matahari terbenam Bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk.

Demikian penjelasan singkat perbedaan Rukyatul Hilal dan Hisab untuk menentukan awal Ramadan 2024. Semoga bermanfaat!


Topik

Serba Serbi rukyatul hilal hisab penentuan awal bulan Islam



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy