JATIMTIMES - Peredaran uang palsu masih sering ditemukan di Indonesia. Bank Indonesia (BI) pernah menyatakan uang yang paling banyak dipalsukan adalah uang kertas pecahan Rp100.000.
Hal itu pun sama halnya seperti kasus yang diungkap akun Tiktok @bontot. Akun tersebut mengungkap uang palsu pecahan Rp100.000 hampir tidak bisa dibedakan dengan uang asli meskipun telah menggunakan alat.
Baca Juga : Satresnarkoba Polres Tulungagung Beri Penyuluhan Pencegahan Narkoba di MAN 1 Tulungagung
Dalam video yang dibagikan, pengunggah menjelaskan uang palsu Rp100.000 yang ditemukannya memiliki ciri yang sangat mirip dengan uang asli.
“Hati2 ya guys, uang palsu udah mulai beredar, hampir sama kertasnya??,” ungkap akun tersebut, dikutip Sabtu, (9/3/2024).
Meski hampir tidak bisa dibedakan, tetap ada perbedaan antara uang palsu dan uang asli. “Uang asli tulisan BI nya warna hijau, yang palsu warna biru. Meskipun ada gambar BI tapi tidak sama ya,” jelas pengunggah video.
Lalu untuk perbedaan selanjutnya ada di tulisan Rp100. 000. “100 ribunya beda, yang asli berwarna merah sebelah kanan yang palsu berwarna biru angka seratusnya beda,” sambungnya.
Video pengungkapan uang palsu itu pun menuai beragam respons dari netizen. Tak sedikit dari mereka yang bertanya mengenai cara membedakan uang asli dan palsu tanpa menggunakan alat mengingat tidak semua orang memiliki alat sinar biru untuk melakukan chek keaslian uang yang dimiliki.
Nah untuk kamu yang tidak memiliki alat untuk mengecek keaslian uang, yuk simak penjelasannya berikut ini.
Bank Indonesia atau BI merekomendasikan tiga cara untuk memeriksa keaslian uang Rupiah, yakni dengan dilihat, diraba, dan diterawang. Metode ini disebut juga sebagai 3D.
Dilihat
Untuk memeriksa uang asli atau palsu, maka bisa dengan memastikan warna uang tampak terang dan jelas.
Terdapat benang pengaman dan logo BI yang dapat berubah warna bila dilihat dari sudut pandang berbeda dengan cara digerakkan ke atas, bawah, atau samping. Lihatlah keberadaan benang tersebut dengan seksama.
Kemudian, terdapat tulisan BI yang tersembunyi dapat dilihat pada sudut pandang tertentu.
Oleh karena perlu memposisikan sudut pandang kita untuk mencari ciri kasat mata ini. Caranya, bisa dengan membolak-balikkan uang dengan perlahan.
Selain itu, akan tertera cetakan berupa garis-garis lurus dalam bidang tertentu yang akan menimbulkan efek warna pelangi apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
Diraba
Baca Juga : Simak Harga Kebutuhan Pokok di Tulungagung Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam Naik
Metode selanjutnya untuk mengetahui keaslian uang Rupiah adalah dengan meraba permukaan uang kertas di bagian angka nominal, huruf terbilang, gambar utama, dan lambang negara burung Garuda.
Bagian-bagian tersebut akan terasa kasar bila diraba.
Ada pula kode tertentu untuk mengenal jenis pecahan bagi tuna netra, yang juga akan terasa kasar bila diraba. Diterawang Saat diterawang, uang Rupiah asli akan menampilkan tanda air atau watermark berupa gambar pahlawan dan gambar saling isi yang membentuk logo BI.
Selain itu, akan terdapat tulisan yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar. Ada pula metode lain untuk membuktikan cetakan yang tidak kasat mata pada uang. Caranya dengan meletakkan uang kertas di bawah sinar UV.
Di bawah sinar UV, cetakan kasat mata serta nomor seri uang akan memendar di bawah sinar UV.
Mengenali Ciri Uang Rp100.000
Pada uang kertas Rp100.000, di bagian depan akan ada gambar wajah Presiden Indonesia pertama Dr. (H.C.) Ir. Soekarno, dan wakilnya Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta. Sementara, di bagian belakangnya terdapat seorang penari tari Topeng Betawi. Terdapat pula gambar Kepulauan Raja Ampat yang terletak di Sorong, Papua.
Di sudut atas bagian belakang, ada gambar Bunga Anggrek Bulan, yang merupakan salah satu bunga nasional Indonesia. Bunga ini pertama ditemukan oleh ahli Botani Belanda, bernama Carl Ludwig Blume.
Ukuran uang kertas Rp100.000 adalah 51 x 65 mm yang dicetak dengan perpaduan warna merah, merah muda, dan jingga. Namun, pecahan ini didominasi warna merah muda. Ada benang pengaman seperti dianyam pada uang, tanda air, gambar tersembunyi multiwarna, gambar tersembuyi bertuliskan BI, kode tunanetra, dan gambar saling isi.