JATIMTIMES - Kasus yang diakibatkan virus dengue akibat nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus terbanyak pada kawasan padat pemukiman yakni di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu. Pemkot Batu terpaksa mengambil langkah fogging, Jumat (8/3/2024).
Dari data Dinas Kesehatan Kota Batu kasus terbanyak dari Kecamatan Batu, terutama di Kelurahan Temas dengan 18 Demam Dengue (DD), 26 Demam Berdarah Dengue (DBD), dan 4 Expanded Dengue Syndrome (EDS), yang umumnya dikenal dengan Dengue Shock Syndrome (DSS).
Baca Juga : Anugerah Jurnalistik Kominfo 2024 Digelar Pemkot Batu, Bentuk Apresiasi Peran Jurnalistik
Fogging atau pengasapan dilakukan sebagai salah metode pengendalian faktor penyebab penyakit DBD, yakni nyamuk Aedes aegypti. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang mengeluarkan asap berisi insektisida.
"Meskipun langkah ini dilakukan, pemberantasan nyamuk dewasa yang dilakukan lewat fogging ini tidak cukup efektif untuk pencegahan DBD secara keseluruhan," kata Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr Susana Indahwati kepada JatimTIMES..
Karena fogging tidak membunuh nyamuk dewasa dan tetap menyisakan telur serta jentik atau larva. Selain itu, fogging juga tidak dianjurkan untuk dilakukan secara rutin karena dapat menyebabkan nyamuk menjadi resisten terhadap insektisida, sehingga pengasapan yang dilakukan akhirnya sia-sia.
Fogging juga dapat mencemari lingkungan, sehingga fogging harus disertai dengan upaya pencegahan penyakit DBD lainnya agar rantai penyebaran demam berdarah bisa terhenti. Salah satu upaya yang bisa Di lakukan bersama masyarakat adalah dengan aktivitas Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus.
Gerakan PSN dengan melakukan 3M Plus adalah, menguras, menutup, menyingkirkan atau mendaur ulang. Sasaran kegiatan PSN 3M adalah semua tempat potensial perkembangbiakan nyamuk aedes, di antaranya tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari serta tempat penampungan air alamiah.
"PSN 3M diiringi dengan kegiatan Plus lainya, dengan mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali," imbuh Susan.
Baca Juga : Belasan Anak di Kabupaten Malang Terlantar karena Penceraian
Lalu memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak. Menutup lubang-lubang pada potongan bambu atau pohon, dan lain-lain. Menaburkan bubuk larvasida, misalnya di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau penampungan air.
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai. Serta memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk atau llotion anti nyamuk.
Menurut Susan, keberhasilan kegiatan PSN 3M diukur dengan angka bebas jentik (ABJ), jika ABJ lebih atau sama dengan 95 persen diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi.