free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Sejarah Hari Perempuan Internasional, dari Demo di Amerika hingga Mogok Kerja di Rusia

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

08 - Mar - 2024, 16:04

Placeholder
Tema International Woman's Day 2024 Inspire Inclusion. (Foto: laman resmi IWD)

JATIMTIMES - Setiap tanggal 8 Maret, dunia memperingati Hari Perempuan Internasional atau Intenational Women's Day (IWD). Pada momen tersebut, para perempuan merayakan pengakuan atas prestasi yang diraih saat memperjuangkan kesetaraan gender serta hak-hak perempuan di seluruh dunia. Yakni perempuan tak lagi dipandang memiliki perbedaan dengan laki-laki, baik kebangsaan, etnis, bahasa, budaya, ekonomi, atau politik. 

Lantas kapan 8 Maret mulai diperingati Hari Perempuan Internasional? Melansir laman resmi International Woman's Day, Hari Perempuan Internasional lahir dari kesadaran perempuan terkait jeratan rantai patriarki. Di mana kala itu, perempuan dari kalangan kelas pekerja dan mereka yang tertindas, merasa muak dengan kebijakan upah yang murah, jam kerja lebih dari 12 jam, tiada hak normatif terhadap kesehatan dan jaminan sosial, serta diskriminasi dalam hal hak pilih secara politik.

Baca Juga : Simak, Ini Ketentuan Jam Kerja Pegawai Pemprov Jatim selama Ramadan 1445 H

Buntutnya pada 8 Maret 1857, terjadi demonstrasi buruh perempuan yang bekerja di pabrik tekstil di New York, Amerika Serikat. Mereka memprotes tindakan semena-mena para atasan yang telah memberikan upah rendah, dan tidak melakukan apapun untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

Kemudian pada 1908, di New York City terjadi gerakan perempuan, yang mampu mengorganisir pemogokan 15.000 buruh perempuan di pabrik garmen. Mereka menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak memilih.

Gerakan-gerakan yang didasari penindasan dan kesenjangan itulah segingga mendorong perempuan untuk lebih vokal dan aktif mengkampanyekan perubahan.

Pada 1909, Hari Perempuan Nasional untuk pertama kalinya diperingati di seluruh Amerika Serikat pada 28 Februari, sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika. Ide tentang perayaan Hari Perempuan Internasional datang dari seorang wanita bernama Clara Zetkin, seorang aktivis dan pembela hak-hak perempuan.

Gagasan soal perempuan itu diungkapkan Zetkin pada 1910, dalam Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Kopenhagen, Denmark. Konferensi tersebut dihadiri lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, yang mewakili serikat pekerja, partai sosialis, dan klub perempuan pekerja. Para peserta konferensi mengamini ide Zetkin untuk menetapkan adanya Hari Perempuan Internasional.

Menyusul keputusan konferensi di Kopenhagen, Hari Perempuan Internasional untuk pertama kalinya dirayakan di Austria, Denmark, Swiss, dan Jerman, pada 19 Maret 1911. Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri demonstrasi Hari Perempuan Internasional yang mengkampanyekan hak-hak perempuan untuk bekerja, berpartisipasi dalam pemilu, mendapatkan pelatihan, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi. 

Menjelang memuncaknya Perang Dunia I, perempuan di Rusia mengadakan demonstrasi pada 8 Maret untuk menentang perang dan mengekspresikan solidaritas perempuan. Pada 1914, semakin banyak perempuan di seluruh Eropa yang melakukan aksi untuk memprotes Perang Dunia I. 

Pada 8 Maret 1917 tersebut, perempuan Rusia memprotes kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam Perang Dunia 1 dengan cara mogok kerja. Aksi itu dilakukan hingga Tsar Nicholas II dipaksa turun takhta dan pemerintahan sementara Rusia memberikan hak memilih bagi perempuan. 

Baca Juga : Google Doodle Rayakan Hari Perempuan Sedunia, 8 Maret 

Sejak saat itu, Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret. Hari Perempuan Internasional diperingati untuk pertama kalinya oleh Perserikatan BangsaBangsa (PBB) pada 1975. 

Memasuki abad ke-21, perayaan Hari Perempuan Internasional selalu diwarnai dengan berbagai tema. Hari Perempuan Internasional 2024 misalnya, bertema “inspire inclusion’, yang berarti menginspirasi inklusi. 

Maksud dari tema tersebut adalah menginspirasi orang lain untuk memahami dan menghargai inklusi perempuan, serta menciptakan dunia yang lebih inklusif bagi perempuan. 

"Bayangkan dunia yang setara gender. Dunia yang bebas bias, stereotip, dan diskriminasi. Dunia yang beragam, adil, dan inklusif. Dunia di mana perbedaan dihargai dan dirayakan. Bersama-sama kita bisa menempa kesetaraan perempuan. Secara kolektif kita semua bisa #InspireInclusion. Rayakan prestasi perempuan. Meningkatkan kesadaran tentang diskriminasi. Ambil tindakan untuk mendorong kesetaraan gender," tulis IWD dalam situs resminya, dikuti Jumat (8/3/2024). 

"Tema kampanye Hari Perempuan Internasional 2024 adalah Inspire Inclusion. Ketika kita menginspirasi orang lain untuk memahami dan menghargai inklusi perempuan, kita menciptakan dunia yang lebih baik. Dan ketika perempuan terinspirasi untuk diikutsertakan, akan muncul rasa memiliki, relevansi, dan pemberdayaan. Secara kolektif, mari kita ciptakan dunia yang lebih inklusif bagi perempuan," demikian tulisan IWD tentang tema Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2024. 


Topik

Peristiwa Hari Perempuan sedunia sejarah Hari Perempuan Hari Perempuan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy