JATIMTIMES - Jumlah perolehan kursi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pemilihan Umum (Pemilu) Kabupaten Malang 2024 merosot sebanyak satu kursi. PKB kalah bersaing dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra, pada dua dapil dari tujuh dapil di Kabupaten Malang. "PKB turun satu kursi," kata Ketua DPC PKB Kabupaten Malang M Kholiq, saat dikonfirmasi awak media belum lama ini.
Kholiq menyebut, penurunan perolehan kursi di Dewan Kabupaten Malang tersebut disebabkan karena beberapa faktor. Alasan utamanya jelas, karena perolehan partai politik (Parpol) peserta Pemilu 2024 lainnya lebih tinggi ketimbang PKB. "Ya dari partai lain juga besar, karena yang lain lebih naik lagi, lebih besar lagi," imbuhnya.
Baca Juga : Pilkada Kabupaten Malang: Muncul 3 Nama, Chusni Mubarok Masuk Bursa Calon Bupati?
Sebagaimana diberitakan, PDIP mendominasi perolehan kursi DPRD Kabupaten Malang. Yakni sebanyak 13 kursi pada Pemilu DPRD Kabupaten Malang 2024.
Capaian tersebut secara kuantitas meningkat sebanyak satu kursi. Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) DPRD Kabupaten Malang di 2019 lalu, PDIP memperoleh 12 kursi.
Sementara itu, 38 jatah kursi DPRD Kabupaten Malang lainnya diisi oleh tujuh parpol. Yakni meliputi PKB, Partai Gerindra, Golkar, NasDem, PKS, Hanura, dan Demokrat.
Rinciannya, PKB memperoleh 11 kursi. Disusul Gerindra dengan Golkar yang masing-masing memperoleh delapan kursi. Namun Partai Gerindra menempati posisi ketiga lantaran unggul jumlah perolehan suara ketimbang Golkar.
Sementara itu, NasDem diproyeksikan memperoleh enam kursi. Sedangkan Hanura dan Demokrat masing-masing satu kursi.
Baca Juga : Laporan Dugaan Kecurangan Pemilu Tak Digubris, Caleg Provinsi Jatim Somasi KPU dan Bawaslu
Kemudian untuk dua kursi sisanya, diisi oleh partai pendatang baru yang sebelumnya tidak ikut mengisi kursi DPRD Kabupaten Malang. Yakni PKS.
Menanggapi hal itu, Kholiq menyebut dalam Pemilu DPRD Kabupaten Malang 2024, PKB bersaing ketat dengan PDIP dan Gerindra di sejumlah daerah pemilihan (Dapil). "Saya (PKB) yang berkurang dapil 1 dan 2. Dapil 1 itu dulu PKB (dapat) dua (kursi), PDIP satu. Sekarang jadi kepegang PDIP yang mendapat dua, PKB tinggal satu," jelas Kholiq.
Berbeda dengan di dapil 1, pada dapil 2 PKB juga harus bersaing ketat dengan Partai Gerindra. "Dapil 2, dulu PKB (memperoleh) dua, sekarang Gerindra yang dua, kalah bersaing," pungkasnya.