free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Viral, PMI Asal NTT Disiksa Majikan di Arab Saudi, Begini Penjelasan BP2MI

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

06 - Mar - 2024, 19:48

Placeholder
PMI asal NTT diduga disiksa majikannya di Arab Saudi. (Foto: TikTok)

JATIMTIMES - Belum lama ini media sosial platform TikTok tengah beredar video seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diduga disiksa oleh majikannya di Arab Saudi. Video yang diunggah oleh akun TikTok @darmawaty9708 tersebut pun viral hingga menjadi perhatian pemerintah. 

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI), Benny Rhamdani memastikan pihaknya telah menindaklanjuti dugaan kekerasan terhadap PMI asal NTT di Arab Saudi. Benny mengatakan BP2MI telah menghubungi perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia di Arab Saudi, untuk segera mengadvokasi PMI tersebut.

Baca Juga : MPM Honda Jatim Resmikan Program Vokasi Berbasis TEFA di SMK Al-Huda Kediri

"Kepala balai di NTT aktif (merespon kasus ini) dan kami juga ikut tangani langsung. Jadi setiap ada masalah, kasus, gerak kami pasti sangat cepat dalam memberikan respon," kata Benny, dikutip Gatracom, Rabu (6/3/2024). 

Benny juga menyebut jika nama Andi Darmawaty itu tidak ada dalam daftar data base website Kemenaker (Siskopmi). "Ketika kami lihat itu tidak terdaftar namanya, kemungkinan besar, patut diduga penempatan secara tidak resmi," ucap Sekjen Partai Hanura itu.

Meski tak terdaftar, menurut Benny, negara harus tetap bertanggungjawab memberikan jaminan perlindungan kepada rakyatnya. Sebab, yang mesti dihukum adalah mafia penempatan ilegalnya bukan korban PMI ilegalnya. 

"Siapa yang menempatkan itu lah yang harus dikejar. Itu yang harus diseret secara hukum. Tapi, apakah itu tugas BP2MI, bukan. Itu kami serahkan kepada penegak hukum," tegas eks anggota DPD RI itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadis Nakertrans) Kabupaten Nagekeo, Petrus Aurelius Assan Aurelius mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi mengenai video tersebut. Wanita dalam video tersebut bernama Andi Darmawaty, warga Desa Maropokot, Kabupaten Nagekeo.

Menurut Aurelius dalam persoalan PMI, posisi Pemerintah Daerah dalam hal ini melalui Nakertrans kewenangannya bukan di pemerintah daerah, melainkan di BP2MI. 

"Kita sifatnya hanya koordinasi. Urusan itu ada di pemerintah pusat melalui BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia). Badan ini punya pelaksana teknis namanya BP3MI (Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) di NTT di Kupang," ujarnya, dilansir TribunFlores, Rabu (6/3/2024). 

Menurutnya, secara garis koordinasi ketika ada urusan PMI, itu merupakan urusan wajib pemerintah daerah tetapi non pelayanan dasar. "Kemarin dulu ketika mendapat informasi ini kita langsung koordinasi. Pertama kita cek di data base website Kemenaker (SISKOPMI) nama - nama PMI asal Nagekeo. Nah nama anak ini, Andi Darmawaty, tidak ada di data base. Kalau tidak ada nama artinya dia PMI ilegal atau nonpredural," jelas Aurelius.

Setelah mengetahui bahwa Andi Darmawaty tidak ada di data base, Aurelius juga segera berkoordinasi dengan BP3MI. "Namanya orang sudah dipinggir kurang, namanya kita sebagai manusia kita menolong dulu begitu. Sebagai manusia kita menolong, sebagai pemerintah kita sudah melakukan koordinasi. Dan kita bergerak cepat. Informasi ini tadi malam sudah sampai di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Riyadh (Ibu Kota Negara Arab Saudi)," kata Aurelius.

Baca Juga : 5 Negara yang Tidak Memiliki Hari Kemerdekaan, Ada Tetangga Indonesia

Sebelumnya, akun TikTok @darmawaty9708 memposting sebuah video berdurasi 5 menit. Video itu menampilkan seorang wanita berhijab hitam, menangis tersedu-sedu. Matanya tampak bengkak dan sembab.

Wanita itu diduga merupakan seorang pekerja migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi. Dia mengaku mendapat ancaman dari majikannya. Dia mengharapkan bantuan dari sanak keluarganya di Maropokot, Kabupaten Nagekeo, NTT. Berikut ini pernyataan lengkap PMI di Arab Saudi asal NTT tersebut. 

"Assalamualaikum, teman-teman yang di TikTok, yang Indonesia atau tidak di sini Arab, TKW-TKW (tenaga kerja wanita). Kalian pernah merasa atau tidak ni. Saya mau cerita. Mungkin ini video terakhirku. 

Untuk keluarga yang di Mbay, Maropokot orang tuaku dan saudaraku mohon nonton video adikmu ini, anakmu ini. Saya diancam, kalau berani jawaban omongannya di potong lidahku. Habis itu gajiku tidak akan dikasi. Saya tidak akan dikasi pulang ke Indonesia. Kecuali uang semuanya yang saya kerja selama ini dikasi kembali. Padahal saya kerja kasihan, saya kerja di sini. 

Habis itu dia mau suruh anaknya. Dia omong di anaknya bilang ke anaknya, bilang saya tidak kerja. Baru suruh anaknya pukul saya, suruh tendang saya, suruh injak saya, suruh dipotong lidahku. Ya Allah saya masih bisa bersyukur masih bisa bicara di HP ini. Seluruh dunia ya Allah mudah - mudahan bisa lihat ini. Saya diancam seperti itu.

Mau ke kantor. Saya bilang saya mau pulang, saya tidak mau lagi di sini. Biar saja kasi pulang saya ke kantor, tidak apa-apa. Kan saya pegang uang empat juta sekarang ni. Empat juta ini toh. Saya bilang tidak apa-apa itu ambil saja, intinya kasi pulang saya ke kantor.

Mereka tidak akan kasi pulang saya ke mana - mana. Mereka bilang kalau saya minta pulang ke kantor, saya dibuang. Saya dibuang. Sedangkan saya tidak tau di Arab Saudi ini bagaimana, kasihan. Ya Robbi. Ini jalan yang kau berikan. Maafkan hamba-Mu Ya Allah. 


Topik

Peristiwa pmi pekerja migran indonesia arab saudi buruh disiksa pmi disiksa majkan benny rhamdani



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya