JATIMTIMES - Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, KHR. Achmad Azaim Ibrahimy tak tinggal diam terkait pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) tahun ini. Pengasuh pondok pesantren terbesar di Situbondo itu mendukung siapa saja calon presiden yang terpilih. Bahkan masyarakat diharapkan ikut mendoakan agar presiden terpilih nantinya bisa amanah.
Kiai Azaim mengatakan, para Paslon capres yang terpilih melalui pemilu sudah tepat. Maka proses yang sudah berjalan secara demokrasi itu perlu didukung oleh seluruh masyarakat. "Menghimbau dan mengajak masyarakat untuk mendoakan (capres terpilih) agar negara ini terus aman," ujarnya.
Baca Juga : Pertarungan Ketat Tiga Tokoh Hebat dalam Pilkada Banyuwangi 2024
Kiai Azaim mengatakan, dirinya mendukung siapapun yang nantinya terpilih sebagai presiden periode 2024-2029. Ketika waktunya sudah tiba untuk dilantik perlu untuk terus dikawal. Ini dilakukan sebagai bentuk kontrol terhadap berjalannya roda pemerintahan yang baru.
"Siapapun nanti diputuskan sebagai pemimpin (red-presiden) didoakan. Agar senantiasa mendapatkan bimbingan dari Allah," jelasnya.
Kiai Azaim berharap, dukungan yang diberikan itu merupakan bentuk kepedulian terhadap kepentingan bangsa. Harapannya situasi politik di Indonesia tetap kondusif paska pemilu. "Senantiasa semoga kondisi negara terkendali, aman tentram sejahtera," harapnya.
Tidak hanya itu, Kiai Azaim juga meminta agar masyarakat mempersiapkan diri dalam menyambut bulan suci ramadan. Sebab, dalam melaksanakan ibadah tersebut penuh tantangan. Sehingga diperlukan meningkatkan rasa sabar.
"Persiapan dohir layaknya orang akan sholat menghadap Allah yang butuh persiapan-persiapan. Kemudian secara batin berupa peningkatan nilai spiritualitas," ucapnya.
Baca Juga : Wisata Air Terjun Tumpak Sewu Diterjang Banjir Hujan Lahar Semeru
Selanjutnya, kata dia, bulan Ramadan harus mampu meningkatkan nilai sosial di masyarakat. Ini dilakukan untuk meningkatkan rasa empati dan toleransi terhadap agama lain.
"Tetap saling menghormati antara sesama warga, terutama yang berbeda keyakinan," jelasnya.
Dikatakan, bahwa sebagai ummat Islam yang dianugerahi menjadi warga mayoritas di negeri ini harus mampu membangun rasa soliditas. "Justru dengan nilai sosial kepekaan berpuasa Ramadan, semakin ada peningkatan kepekaan toleransi itu sendiri," pungkasnya.