JATIMTIMES - Tidak semua kelompok atau golongan sadar akan kebersihan lingkungan. Padahal sampah menjadi persoalan penting bagi masyarakat. Didasari akan hal itu, warga RW 11 Kelurahan Jabon, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang melakukan gerakan kelola sampah dan penghijauan yang patut ditiru.
Berangkat dari keresahan warga soal sampah dan dorongan dari Pemerintah Daerah, sebanyak 250 KK melakukan gerakan kelola sampah secara berkala. Selain itu, mereka juga melakukan pemanfaatan lahan kosong untuk melakukan penghijauan.
Baca Juga : Sebanyak 13 Desa di Kabupaten Malang Rentan Pangan Ringan hingga Sedang
Ketua RW 11 Kelurahan Jabon, Desa Mangliawan, Sutyoso Broto mengatakan bahwa gerakan kelola sampah melalui bank sampah sendiri sudah berjalan sejak 4 tahun yang lalu. Disitu mereka mengelola sampah yang bisa dijual kembali maupun di daur ulang menjadi pupuk Biopori.
“Masyarakat datang untuk menimbang sampah kering setiap bulan, terus kita bayar atau kita jadikan uang. Ini juga bisa dikelola rumah tangga menjadi pupuk Biopori,” ujar Sutyoso ditemui di rumahnya, Minggu (3/2/2024).
Dijelaskan Sutyoso, gerakan penghijauan lingkungan terus dilakukan oleh masyarakat sekitar. Terbukti, sejumlah lahan kosong milik masyarakat difungsikan sebagai taman hingga sebagai lahan pembibitan sayuran.
Sejumlah sayur yang ditanam, diantaranya adalah terong, brokoli, cabai hingga kubis. Apalagi lanjut Sutyoso, dengan kenaikan harga bahan pokok saat ini, menjadikan pemanfaatan lahan untuk penghijauan dan pembibitan sayur sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami ingin meningkatkan ketahanan pangan agar lebih terpenuhi. Apalagi sekarang serba mahal. Jadi kita sediakan bibit kalau sudah besar, warga bisa ambil gratis, panen sendiri, tanam sendiri,” ungkapnya.
Di sisi lain, penguatan penghijauan ini mulai berjalan sekitar 5 bulan yang lalu. Dimana RW 11 Kelurahan Jabon, Desa Mangliawan sendiri ditunjuk sebagai perwakilan untuk lomba kebersihan lingkungan dan ketahanan pangan di tingkat Kabupaten Malang.
Baca Juga : Bolehkah Salat Sambil Gendong Anak?
“Kami juga mewakili Desa Mangliawan setelah menang ditingkat sebelumnya. Saat ini kita ikut tingkat Kabupaten Malang dan ini menjadi pemacu juga untuk lebih fokus dalam melakukan gerakan kelola sampah dan penghijauan,” beber Sutyoso.
Pria yang nampak kalem saat berbicara ini mengaku warganya telah menunjukkan kesadaran untuk melakukan gerakan kelola sampah dan penghijauan sejak lama. Di mana, gotong royong masyarakat ini sangat dirasakan yakni meminimalisir penumpukan sampah dan pemanfaatan sampah pun berjalan baik.
Terlebih, taman pembibitan pun juga dirawat bergantian oleh masyarakat dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Bahkan, di setiap rumah warga juga difasilitasi tempat untuk menanam dan dikelola secara mandiri serta dimanfaatkan sendiri oleh setiap rumah.
“Kekompakan warga kita cukup bagus. Tingkat kesadaran untuk lingkungan juga bagus. Semoga ini bisa jadi percontohan bagi yang lain juga,” tukas Sutyoso.