JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi meninjau lokasi longsor yang terjadi di Jalan Rajekwesi Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Selasa (27/2/2024). Di mana, badan jalan dan plengsengan tergerus saat hujan lebat pada Senin (26/2/2024).
Sanusi didampingi jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan sejumlah perangkat daerah Kabupaten Malang. Bersama dengan sejumlah perangkat desa setempat, Sanusi meninjau lokasi plengsengan yang ambrol hingga nyaris menyisakan setengah badan jalan yang menghubungkan Kalipare dan Donomulyo itu.
Baca Juga : Bupati-Wabup Malang Turut Terdampak, Sejumlah Kada Minta MK Atur Ulang Jadwal Pilkada
Seperti diketahui, longsor tersebut mengakibatkan badan jalan yang ambrol sekitar 20 meter. Akses jalan menuju Kalipare-Donolmuyo itu sempat ditutup untuk kendaraan roda empat, lalu diberlakukan sistem buka tutup. Meski tidak seluruhnya badan jalan ambrol, namun kondisi itu cukup membahayakan pengguna jalan yang melintas.
Sanusi pun meminta agar dilakukan penanganan sesegera mungkin. Sebab, masyarakat sangat bergantung pada akses jalan utama yang menghubungkan dua kecamatan itu.
"Karena ini tanggap darurat adanya bencana, kalau nunggu dari Bina Marga (Dinas PU Bina Marga) bisa nunggu setahun. Maka, kita pakai dana BTT dengan sepengetahuan Polres nanti kita gunakan," jelas Sanusi, Selasa (27/2/2024).
Ditanya mengenai kalkulasi kerugian dari bencana tersebut, Sanusi menyebut masih dilakukan penghitungan oleh dinas terkait. Namun, ia mengatakan bahwa kebutuhan penanganan awal, di antaranya pelebaran jalan sementara membutuhkan anggaran mencapai Rp1 miliar.
"Kita masih hitung anggarannya. Nanti ada kebutuhan pelebaran mungkin sekitar Rp1 miliar," ungkapnya.
Rencananya, akan ada pelebaran jalan hingga pembangunan kembali plengsengan yang ambrol. Namun hal itu membutuhkan waktu dan perencanaan anggaran yang cukup. Sedangkan penanganan darurat, menurut Sanusi, harus disegerakan.
Baca Juga : TMMD ke-119 di Blitar: TNI Wujudkan Percepatan Pembangunan di Desa Wonotirto
"Mulai pengerjaan kita harapkan secepatnya, mulai hari ini dikaji kalau secara teknis maupun secara administrasi sudah, besok sudah mulai ada kegiatan untuk pengoperasian," imbuhnya.
Sebagai informasi, jalan ambrol akibat longsor di Rajekwesi bukan pertama kali terjadi. Tahun lalu, badan jalan sepanjang hampir 70 meter juga ambrol karena longsor. Kondisi jalan yang berliku di perbukitan rawan terjadi tanah longsor, jika intensitas curah hujan cukup tinggi.
Titik longsor yang mengakibatkan jalan ambrol berada di antara titik jalan yang terkena longsor tahun 2023 lalu. Penanganan dampaknya sempat terkendala karena refocusing anggaran, hingga harus terus diberlakukan buka tutup. Setelah kembali hujan lebat, longsor memperparah kondisi jalan yang tergerus dan badan jalan yang ambrol.