JATIMTIMES - Kekacauan Pemilu 2024 yang terjadi hampir di seluruh wilayah, termasuk di Kabupaten Jember, mendapat sorotan dari Korps Pengawas Pemilu (Kowaslu) Kabupaten Jember. Situasi itu sudah diprediksi jauh sebelum pelaksanaan pemilu, yakni pada tahapan perekrutan anggota PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), Panwascam, Spain pada pemilihan anggota PPS.
Hal ini disampaikan Miftahur Rahman selaku koordinator lapangan Kowaslu Kabupaten Jember pada Senin (26/2/2024) malam, usai menyikapi adanya pelaporan Caleg dari Partai Golkar terhadap sesama Caleg yang masih dalam satu partai pada Senin siang.
Baca Juga : Kronologi Santri di Kediri Dianiaya 4 Seniornya hingga Tewas
"Kekacauan rekapitulasi surat suara, sudah kami prediksi jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, yakni sejak tahapan pemilihan PPK, Panwascam dan juga PPS maupun KPPS," ujar Cak Memet panggilan akrab Miftahul Rahman.
Cak Memet menjelaskan, bahwa dalam proses seleksi PPK sampai pada seleksi KPPS, banyak kepentingan tangan-tangan peserta pemilu, dimana peserta pemilu, khususnya para calegnya, sudah mulai bermain dan ikut mengatur posisi posisi penyelenggara pemilu.
"Mereka (beberapa caleg) sudah melakukan konspirasi untuk mengatur bagaimana suaranya bisa dimanipulasi sedemikian rupa, hal ini mereka lakukan, karena mereka merasa berjasa menentukan terpilihnya penyelenggara, sehingga munculah tampilan pemilu seperti saat ini, dimana banyak sekali kecurangan yang sistematis dan terstruktur di sejumlah TPS dan PPK," sindir Cak Memet.
Cak Memet menjelaskan, bahwa Kowaslu memiliki catatan penyelenggaraan pemilu tahun ini, seperti halnya melihat hantu, ada ceritanya tapi susah membuktikan, namun jejaknya bisa dilihat dari jejak digital pada tahapan proses rekrutmen penyelenggara pemilu.
"Kami memiliki catatan penyelenggaraan pemilu tahun ini, seperti halnya melihat hantu, ada ceritanya, tapi susah membuktikan, tapi jejaknya bisa kita lihat, dari jejak digital, bagaimana dulu proses rekrutmen PPK,, Panwascam, PPS dan KPPS," jelas Cak Memet.
Baca Juga : Unisba Blitar Peringati Isra Mikraj dan Sambut Ramadan dengan Bimbingan Spiritual dan Lepas Mahasiswa MBKM
Cak Memet menilai, dalam proses rekrutmen, PPK, Panwascam hingga KPPS banyak calon-calon yang secara kualifikasi tidak memenuhi syarat, namjn tetap diloloskan. "Banyaknya penyelenggara yang tidak kapabel dan tidak memenuhi kualifikasi, adalah awal terjadinya konspirasi, yang ujung ujungnya terjadilah kerusakan kerusakan pemilu, seperti yang kita lihat saat ini, karena tidak profesionalnya penyelenggara," ujar pria yang aktif di media sosial.
Cak Memet pun merekomendasikan, agar seluruh penyelenggara mulai dari PPK hingga KPPS harus dilakukan rombak total, agar karut marut pemilu tidak terulang dalam Pilkada yang akan digelar pada tahun ini.
"Kalau penyelenggara pemilu masih seperti ini, saya khawatir Pilkada juga akan amburadul, padahal Pilkada adalah mencari pemimpin daerah, yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, oleh karenanya kami Kowaslu Jember merekomendasikan untuk merombak total penyelenggara Pemilu, baik mulai tingkat PPK hingga ke KPPS," pungkas Memet dengan Tegas. (*)