JATIMTIMES - Dalam perhitungan suara DPD ini nama Lia Istifhama merangsek pada posisi atas. Namanya ada menempel ketat Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dan mantan ketua KPK Agus Rahardjo.
Ning Lia, panggilan akrab keponakan Khofifah Indar Parawansa, kini mencuat setelah suaranya masuk tiga besar teratas pada pemilihan DPD Jatim. Sementara untuk kuota perwakilan jumlahnya ada empat.
Baca Juga : Pemprov Jatim Usulkan 5.650 Formasi CASN 2024, Berikut Rinciannya
Pendakwah dari NU, Gus Bayhaqi Kadmi memuji Lia yang dinilai tak sebatas mengandalkan kecantikan. Namun juga punya rekam jejak. “Ning Lia ini sosoknya terlalu kalem kelihatannya. Kadang terkesan sangat polos. Ia bukan tipe yang gercep mengambil panggung untuk menjadi pusat perhatian, tapi ia lebih suka diam duduk anteng di belakang. Mendengar orang bicara baru ia bicara jika ada kesempatan. Namun sebenarnya ia mutiara terpendam," ujarnya, Minggu (25/2/2024).
Dia mengaku baru tahu secara langsung kecerdasan tatkala bertemu langsung dan melihat Lia bicara depan publik. "Ia suka mengapresiasi orang lain dan menjadikan orang lain sebagai contoh yang baik. Dan kecerdasan sangat nampak dengan gaya bahasa dan tutur katanya yang sistemastis. Awalnya terlihat kalem, tapi perlahan tampak tegas," bebernya.
Menurut dia adanya Ning Lia ini membuat publik akhirnya melihat bahwa merupakan salah satu kader NU yang potensial. "Tidak suka pamer cantik, padahal siapa yang tidak bilang ia cantik? Tinggi semampai seperti peragawati, tapi sangat sederhana. Tidak suka pamer kemewahan padahal keponakan orang yang punya Jatim," bebernya.
Gus Bay memuji cara berpolitik Ning Lia yang santun dan asli mencari simpati masyarakat melalui gagasan dan pemikiran. "Tidak asal framing dan tidak pamalih. Belum menang langsung koar-koar menang. Orang NU ya seperti ini, memiliki jiwa tawakal tinggi dan tidak mau grusah-grusuh," tegasnya.
Baca Juga : Pangeran Mangkubumi: Islamkan Orang Eropa di Tengah Perang Suksesi Jawa III
Di akhir, Gus Bay meyakini bahwa sosok keponakan Khofifah tersebut tetap lolos ke Senayan. “Kalau soal kans lolos, sangat yakin. Karena indikator politik di kancah nasional sudah melekat di sosoknya. Fisik cantik dan tinggi semampai, cerdas dan tegas juga ada, latar belakang keluarga dan pendidikan jelas, aktivitas sosialnya jelas, grass rootnya kuat. Ini semua sangat yakin menjadi kunci pengantarnya ke Senayan sebagai senator,” pungkasnya.