free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Jaga Stabilitas Harga Beras, Komisi II DPRD Banyuwang Minta Eksekutif Susun Program Jangka Panjang

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : Yunan Helmy

22 - Feb - 2024, 23:47

Placeholder
Operasi pasar murah kerja sama pemerintah dan Bulog Sub Divre Banyuwangi di sekitar Pasar Blambangan Banyuwangi. (foto; Nurhadi Banyuwangi TIMES)

JATIMTIMES- Dampak melambungnya harga beras di pasaran  sangat dirasakan oleh masyarakat. Dampaknya antara lain  peningkatan biaya hidup, mengakibatkan kelaparan dan malnutrisi serta potensi menimbulkan ketidakstabilan sosial.

Realitas yang ada diperparah dengan kondisi di lapangan. Yakni kenaikan harga beras yang terjadi tidak mampu meningkatkan kesejahteraan petani sebagai produsen karena rendahnya harga beli gabah saat panen dan semakin menyusahkan rakyat sebagai konsumen.

Baca Juga : Urai Macet, Sepanjang Muharto Kota Malang Akan Dilakukan Rekayasa Lalu Lintas

Menurut Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Banyuwangi Hj Siti Mafrochatin Ni’mah, kebijakan pemerintah yang mengintervensi harga beras dengan impor beras hanyalah langkah taktis jangka pendek, belum mengatasi akar masalah naiknya harga beras ini.

Menurut Ni’mah, pemerintah perlu menyiapkan langkah jangka panjang untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Langkah yang bisa dilakukan antara lain melakukan inovasi dalam sektor pertanian, memastikan ketersediaan pupuk subsidi yang memadai dan melakukan kontrol serta pengawasan ketat distribusi pupuk bersubsidi untuk petani.

"Seperti penggunaan teknologi modern dan praktik pertanian yang lebih efisien, memastikan ketersediaan pupuk subsidi yang memadai sehingga dapat meningkatkan kualitas, dan mengurangi kerentanan terhadap faktor-faktor alam sehingga akan diperoleh varian padi yang unggul dan mengurangi risiko gagal panen," jelas politisi PKB asal Kecamatan Giri itu.

Langkah selanjutnya, menurut dia, perlunya pengelolaan cadangan beras yang baik untuk digunakan pada situasi darurat saat pasokan berkurang.

Kemudian melakukan kebijakan deversifikasi pangan di masyarakat untuk mengurangi ketergantungan kepada beras sebagai sumber utama karbohidrat.

Eksekutif diharapkan mampu meningkatkan keamanan pangan untuk memastikan akses pangan yang baik bagi masyarakat rentan.

Untuk mengatasi melambungnya harga beras dalam jangka pendek  ketua Komisi II DPRD Kabupaten Banyuwangi meminta pemerintah daerah bersama Bulog terus menggelar operasi pasar murah secara merata di setiap wilayah kecamatan.

” Pemda Banyuwangi bersama Bulog harus terus menggelar operasi pasar murah sebagai upaya menstabilkan harga beras yang terus mengalami kenaikan agar segera turun,” tambah  Ni’mah.

Dia menambahkan harga beras yang terus melonjak telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Banyuwangi. Warga dihadapkan pada  kenyataan bahan makanan pokok  beras dalam beberapa waktu terakhir harganya mengalami kenaikan tertinggi sebesar Rp 16.500 per kilogram (beras premium). Sedangkan harga termurah Rp 10.900 (beras SPHP).

"Kenaikan harga beras dapat memiliki dampak sosial ekonomi yang serius terutama pada kelompok masyarakat rentan," ungkap Hj. Ni’mah.

Baca Juga : Gencarkan Operasi Pasar, Upaya Pemkot Mojokerto Stabilkan Harga Beras 

Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Badan Usaha Logisltik (Bulog) terus melakukan program operasi pasar murah dalam rangka menekan harga beras yang terus melonjak di pasaran.

Program operasi pasar murah digelar secara bergantian di 25 kecamatan yang ada di Banyuwangi. Pada Rabu (21/2/2024), operasi pasar murah digelar di dua lokasi, yaitu di Kecamatan Banyuwangi dan Kecamatan Sempu.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir memang terjadi kenaikan harga beras di pasaran. Dengan adanya operasi pasar murah diharapkan mampu  menekan harga beras dan memastikan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

“Operasi pasar ini kita gelar serentak dan bergiliran di 25 kecamatan. Pemkab dan Bulog menyisir berbagai tempat di Banyuwangi untuk diadakan pasar murah,” ujar Bupati Ipuk kepada sejumlah wartawan.

Lebih lanjut Bupati Ipuk, menuturkan kenaikan harga beras terjadi hampir menyeluruh di seluruh daerah di Indonesia. Persitiwa yang terjadi merupakan salahsatu dampak El Nino yang berpengaruh terhadap hasil panen petani.

“Kejadian ini (kenaikan harga beras) merata di sebagian daerah di Indonesia akibat El Nino. Sehingga musim panennya mundur. Tapi, Maret sudah musim panen, semoga harga bisa kembali stabil,” jelasnya.

 


Topik

Ekonomi Beras harga beras kenaikan harga beras Banyuwangi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

Yunan Helmy