JATIMTIMES - Salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang yakni Mustakim (50) merasa aman dan nyaman ketika terlindungi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan saat menjalankan tugas pada momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut Mustakim, jaminan kesehatan saat ini merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting untuk seluruh masyarakat. Terlebih lagi, beban kerja KPPS yang melakukan persiapan pencoblosan hingga penghitungan suara, rentan mengalami kelelahan.
Namun, Mustakim bersyukur dengan adanya kebijakan pemerintah yang memberikan jaminan kesehatan untuk seluruh KPPS di Kota Malang, maka dirinya bersama rekan-rekannya merasa aman dan nyaman ketika menjalankan tugas sebagai KPPS.
"Alhamdulillah saya sebagai petugas KPPS merasa lega dan besyukur karena sudah terdaftar menjadi peserta JKN. Menurut saya sangat penting ya kita punya JKN, bisa digunakan untuk antisipasi kalau tiba-tiba sakit," ujar Mustakim dalam keterangannya.
Mustakim menjelaskan, bahwa petugas KPPS telah bekerja sejak dua pekan sebelum pelaksanaan Pemilu 2024. Di mana segala persiapan dan bimbingan teknis harus dijalankan oleh petugas KPPS.
Dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, petugas KPPS bertugas untuk memastikan kesiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk proses pencoblosan hingga penghitungan suara. Setelah pencoblosan usai di siang hari, petugas KPPS bertugas untuk melakukan penghitungan surat suara hingga keesokan harinya.
Selanjutnya, petugas KPPS bertugas untuk melakukan perekapan dan pelaporan berita acara hasil surat suara di TPS, serta dilanjutkan dengan penyerahan hasil penghitungan surat suara ke kantor kelurahan setempat. Dengan padatnya kegiatan petugas KPPS tersebut, rentan mengalami kelelahan hingga sakit.
"Waktu pemilu itu saya sehat dan fit, tapi setelah itu tiba-tiba saya merasa sangat kelelahan, badan rasanya meriang. Mungkin karena saya saat itu baru pulang sekitar jam 7 pagi pada keesokan harinya. Ya tapi demi negara tercinta saya ikhlas melakukan tugas mendukung pesta demokrasi ini," jelas Mustakim.
Usai pelaksanaan pencoblosan hingga penghitungan dalam Pemilu 2024, Mustakim yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan swasta ini memutuskan untuk menjalani pemeriksaan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdaftar.
Saat di meja administrasi dirinya secara langsung menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital pada Aplikasi Mobile JKN. Petugas di fasilitas kesehatan pun langsung melayaninya dengan baik.
"Saya berobat di fasilitas kesehatan itu dilayani dengan baik. Kalau dari pemeriksaan dokter katanya saya hanya kelelahan saja. Jadi, saya diperiksa, diberikan obat dan dianjurkan untuk istirahat saja," jelas Mustakim.
Pihaknya mengungkapkan, secara rutin telah melakukan skrining riwayat kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN. Selain melalui Aplikasi Mobile JKN, menurutnya skrining kesehatan juga bisa dilakukan melalui website skrining riwayat kesehatan BPJS Kesehatan https://webskrining.bpjskesehatan.go.id/ serta dapat dilakukan langsung di FKTP. Skrining itu sendiri dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko terhadap penyakit diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner dan ginjal kronis.
"Sebelum Pemilu dilaksanakan, saya sudah melakukan skrining riwayat kesehatan, alhamdulillah kondisinya baik. Infonya skrining riwayat kesehatan ini dapat dilakukan rutin sekali setiap tahun. Terima kasih BPJS Kesehatan," ungkap Mustakim.
Mustakim merasa bersyukur karena dirinya beserta keluarganya telah terlindungi oleh Program JKN. Dirinya berharap, Program JKN akan terus ada untuk memberikan manfaat yang lebih besar lagi untuk masyarakat.
"Saya bersyukur sekali atas kehadiran Program JKN yang memberikan banyak manfaat untuk masyarakat," tutur Mustakim.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang dr. Roni Kurnia Hadi Permana MMRS AAK menyampaikan apresiasinya kepada seluruh petugas KPPS, karena atas dedikasinya Pemilu dapat terselenggara dengan baik dan lancar.
Roni mengakui bahwa keterlibatan BPJS Kesehatan dalam pelaksanaan Pemilu pada tahun 2024 ini merupakan suatu bentuk kehadiran negara dalam pemenuhan perlindungan kesehatan bagi petugas KPPS. Pihaknya pun berharap Program JKN selalu dapat memberikan kemudahan akses pelayanan bagi seluruh peserta JKN.
"Mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Sama halnya dengan menjadi peserta JKN selagi sehat sebagai upaya antisipasi risiko biaya kesehatan di masa mendatang yang tidak pasti. Saya berharap kehadiran Program JKN dapat dirasakan oleh petugas KPPS yang jatuh sakit setelah melaksanakan tugasnya dalam Pemilu 2024 ini," pungkas Roni.