JATIMTIMES - Sejumlah petugas yang terlibat dalam Pemilu 2024 di Kabupaten Malang jatuh sakit akibat kelelahan. Hal itu terjadi selama proses pra pemungutan suara, pelaksanaan, hingga proses rekapitulasi sekitar sepekan terakhir.
Beberapa di antaranya harus mendapatkan perawatan medis. Satu orang juga dikabarkan gugur.
Baca Juga : Kondang Kusumaning Ayu Banyak Dicoblos karena Cantik, Segini Suaranya di Real Count
Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Rachmat Hardijono membenarkan. Beberapa laporan yang dia terima petugas tersebut mengalami kelelahan, hingga harus ke rumah sakit.
"Informasi dari Dinas Kesehatan dan camat, ada petugas Linmas TPS dari Kecamatan Turen tanggal 14 Februari yang mengalami kelelahan hingga dirujuk ke RSUD Kanjuruhan, Kepanjen. Lalu tanggal 15 Februari ada salah satu anggota KPPS dari Kromengan yang meninggal dunia," kata Rachmat.
Untuk pendataan lengkap pihaknya belum mendapatkan laporan secara rinci. Rachmat berharap agar KPU bisa mengkoordinasikan hal tersebut kepada pihak Pemkab Malang. Sedangkan santunan terhadap petugas yang meninggal dunia, Rachmat menyebut akan disesuaikan dengankepesertanan jaminan perlindungan kesehatan.
"Setahu saya santunan bisa dari BPJS Ketenagakerjaan, Taspen atau yang lain. Tergantung profesi atau keaktifan kepesertaan yang bersangkutan," ringkasnya.
Sementara itu, Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kabupaten Malang Muhammad Hazairin mengungkapkan bahwa secara umum petugas pemilu seperti KPPS mengalami kelelahan. "Sejauh ini hanya kelelahan sampai muntah. Jumlahnya tidak banyak dan masih teratasi," kata Hazairin.
Konsisi yang serupa juga dialami petugas Pengawas TPS (PTPS). Ia menyampaikan, Bawaslu menjalin kerja sama dengan Puskesmas di Kabupaten Malang untuk juga melakukan penanganan kesehatan.
Baca Juga : Prabowo-Gibran Unggul di Malang Raya, Real Count Terkini KPU RI
"PTPS ada yang terlapor sekitar lima orang. Mereka masuk ke puskesmas. Gejalanya kelelahan muntah, pusing. Tapi ketika dikasih obat, sudah selesai dan sudah kembali setelah istirahat. Semoga sampai berakhirnya rekapitulasi tidak ada yang sakit lagi," harapnya.
Sekadar informasi, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur telah menghimpun data kondisi petugas pemilu melalui skrining dengan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hasilnya, Kabupaten Malang menempati posisi tertinggi untuk risiko penyakit pada petugas. Yakni mencapai 5,59 persen atau 5.320 petugas. Sementara yang tidak berisiko ditunjukkan data 84.099 petugas. Sebarannya dari KPPS, Linmad TPS, Pantarlih, PPS, dan PPK.
Data tersebut diambil dari rentang waktu 10-16 Februari 2024. Di Jawa Timur secara keseluruhan terdata enam orang petugas meninggal dunia. Dua orang meninggal dunia pada 12 Februari 2024, tiga orang meninggal dunia pada 14 Februari 2024, sementara satu orang meninggal dunia pada 15 Februari 2024 yang tak lain di Kabupaten Malang.
Seperti diberitakan, satu orang petugas KPPS di Desa Ngadirejo Kromengan bernama Salmiati Ningsih (56) meninggal dunia pada 15 Februari 2024 sekira pukul 14.20 WIB. Anggota KPPS tersebut bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7, Desa Ngadirejo. KPU saat ini masih melakukan pendataan untuk kondisi kesehatan para petugas.