JATIMTIMES - Sejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang selama ini diam dituding bekerja tidak becus, akhirnya angkat bicara.
Salah satu anggota KPPS mengungkapkan kekesalannya usai dituding curang terus menerus oleh sekelompok pihak. Melalui akun X @asrimuliana_ ia menjelaskan jika tak mudah jika melakukan pemalsuan data.
Baca Juga : Real Count Sementara DPR RI Malang Raya: Cak Udin Ungguli Moreno
Ia kemudian mengatakan jika para anggota KPPS saat ini masih sangat pusing dalam merekap hasil pemilihan suara yang dilaksanakan pada Rabu, (14/2/2024) lalu.
Pemilik akun yang diduga perempuan itu kemudian meminta agar pihak yang kalah meminta berlapang dada jika memang ia kalah.
“Curang-curang endasmu. Dikira gampang apa malsuin hasil, selisih satu DPT aja pusingnya bukan main. Belum lagi surat suara disegel, di blangko, salah dikit ulang lagi ngecek dari awal. Petugas KPPS masi pada pusying noh, orang kerja taruhan nyawa malah diragukan hasilnya. Kalah ya kalah aja kale....,” ungkap anggota KPPS tersebut.
Ia lalu meminta pihak yang tak terima dengan kekalahan yang didapat untuk menggugatnya ke MK.
“Silahkan persiapkan berkas, kumpulkan bukti, gugat di MK kalo gak puas sama hasilnya,” sambungnya.
Lebih jauh wanita tersebut menyinggung orang-orang yang kerap menuding pihak KPPS melakukan kecurangan.
“Katanya org cerdas, kalah kok langsung nuding curang,” pungkasnya.
Baca Juga : Ngamuk Karena Suaranya Hilang, Omongan Caleg NasDem Dianggap Fitnah dan Ngawur
Ungkapan perasaan anggota KPPS itu kemudian dihujani berbagai respon dari warganet. Tak sedikit yang justru menyudutkan wanita anggota KPPS itu.
“Udah dibayar kok ngeluh, siapa juga yang nyuruh jadi kpps,” tulis @andre***.
“EMANG CURANG KOK!! GUA BERSAKSI GW PEMEGANG SIREKAP, JUMLAH DPT HANYA 282 SEMENTARA HASIL PERHITUNGAN SUARA, PASLON 02 HANYA DPT 55, PASLON 01 147,, tapi di APK SIREKAP PASLON 02 TERTERA 855?? GW SHOK DONG! PANTES LAH GW NYEBUT Adanya KECURANGAN NJIR,” tulis @aisyah***.
Namun ada juga warganet yang membela wanita anggota KPPS itu.
“lucu banget bilang curang curang, kalau curang gak mungkin KPU bikin form buat hasil scan c1 nya, orang bisa lihat kalau ada perbedaan suara antara scan ama hasil, bayangin aja kalau gak di tampilin tiba tiba hanya hasil gimana apa publik percaya? ~,” tulis @farrel***.