JATIMTIMES - Kebanyakan turis atau wisatawan tidak ingin tinggal berlama-lama ketika berwisata di Jawa Timur (Jatim). Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Provinsi Jatim, khususnya bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberi contoh mengenai kebiasaan wisatawan yang menaiki kapal pesiar the cruise. Umumnya para turis menghabiskan banyak waktu di Bali, kemudian mereka ke Yogyakarta, Jawa Tengah, lalu mereka ke Jawa Timur yang biasanya hanya menghabiskan waktu selama satu hari.
Baca Juga : Pengaruh Cina dalam Islamisasi di Indonesia: Jejak Sunan Ampel, Bupati Pertama Surabaya dan Sejarah Dakwah
Dikatakan Khofifah, sebenarnya pihaknya sudah cukup lama mencoba mengomunikasikan agar para wisatawan bisa tinggal lebih lama di Jawa Timur, karena mereka diketahui rata-rata hanya tinggal sehari saja. Sehingga Ia mengimbau, agar dibuat inovasi baru yang lebih menarik para wisatawan untuk tinggal lebih lama saat mengunjungi Jawa Timur.
“Kalau mereka ke Bromo misalnya, maka di sana harus ditambah pentas budaya atau mungkin hal lain yang bisa kita sajikan," ungkapnya, dikutip Jumat (9/2/2024).
Khofifah menjelaskan, sebenarnya pernah ada upaya oleh Bupati Probolinggo untuk uji coba kesenian Jathilan di Bromo. Hanya saja, upaya tersebut belum begitu memikat bagi wisatawan.
"Jadi harus ada inovasi apalagi, mungkin lukisan dari para seniman atau budaya tambahan. Maka, harus ada destinasi atau bentuk perform yang bisa menjadikan mereka (wisatawan) tinggal lebih lama, di area Bromo maupun daerah di Jawa Timur lainnya,” imbaunya.
Karena itu, ia mengajak para seniman, budayawan, maupun pelaku wisata agar bersinergi dan berkolaborasi supaya dapat meningkatkan lama kunjungan wisatawan yang datang ke Jawa Timur. Ajakan tersebut salah satunya direalisasikan melalui kegiatan ‘Sapa Insan Budaya dan Pariwisata’ di Gedung Graha Wisata Jawa Timur, Surabaya, Rabu (7/2/2024) lalu.
"Para seniman, budayawan, maupun pelaku wisata memang harus bersinergi dan berkolaborasi supaya bisa meningkatkan length of stay atau durasi lama kunjungan para wisatawan yang datang ke Jawa Timur," ungkap Khofifah.
Baca Juga : 5 Rahasia Tweet Viral di X dengan Mudah
Dia mengungkapkan bahwa dalam enam bulan terakhir, para wisatawan Bromo yang berasal dari negara Cina sangat tinggi, karena pengaruh seorang Youtuber yang berkunjung, sehingga mampu mengundang wisatawan lainnya.
“Ini menjadi kesempatan bagi kepala daerah baik para bupati ataupun wali kota untuk mengundang influencer dari negara-negara lainnya, agar mengenal lebih dekat destinasi wisata di Jawa Timur,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengungkapkan, tahun 2023 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jawa Timur adalah yang tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia.
“Kita bersyukur karena baik para seniman dan pelaku wisatawan, juga sebenarnya sudah membangun format promosi yang luar biasa, sehingga wisatawan ke Jawa Timur itu tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia, ini adalah sebuah kerja keras luar biasa yang mereka sudah bangun tapi memang masih harus perlu ditingkatkan kembali. Maka, prestasi ini mohon dijaga dan terus kembangkan, di tahun 2024,” pungkas Khofifah.