JATIMTIMES - Kabupaten Malang berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga menjelang pertengahan Februari 2024. Terkait hal itu, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU-SDA) Kabupaten Malang telah melakukan persiapan guna menanggulangi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Kepala Dinas PU-SDA Kabupaten Malang Farid Habibah menyebut, beberapa peralatan yang telah dipersiapkan guna mengatasi banjir tersebut diantaranya meliputi bronjong, karung plastik, hingga geobag atau sandbag.
Baca Juga : Daftar 15 TPS di Kabupaten Malang Rawan Bencana, Ayahab Lur!
"Karung plastik ini nanti diisi pasir untuk penanganan sementara. Ketika kebocoran di sisi sungai itu nantinya ditaruh karung yang diisi pasir," ungkap Habibah.
Berbeda dengan karung, Dinas PU SDA juga menyediakan geobag atau sandbag. Di mana, sandbag tersebut memiliki kualitas lebih baik ketimbang karung plastik yang hanya bisa digunakan untuk penanganan sementara terhadap banjir.
"Yang lebih bagus dari karung yang diisi pasir itu, kami juga dapat bantuan geo sandbag. Jadi memang benar-benar kantong untuk pasir," imbuhnya.
Merujuk pada berbagai sumber, geobag atau sandbag merupakan material geokonstruksi berbentuk karung pasir atau karung tanah dan endapan lumpur. Materialnya terbuat dari bahan geokonstruksi seperti geotextile non woven maupun juga terbuat dari material geotextile woven yang dijahit dengan benang khusus.
Dengan spesifikasi tersebut, membuat geo sandbag lebih mumpuni jika digunakan untuk menanggulangi bencana banjir. "Sedangkan kalau kantong pasir atau karung plastik itu memang sifatnya (penanganan) sementara, apabila darurat," imbuhnya.
Terkait penanganan bencana, Dinas PU-SDA Kabupaten Malang telah berkoordinasi dengan pihak terkait. Termasuk mengajukan bantuan pengadaan geo sandbag ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
"Sementara ini geo sandbag itu dapat bantuan dari provinsi sekitar 50, jumlahnya memang tidak banyak," ujarnya.
Baca Juga : Tiga Hal Ini Diyakini Bisa Dongkrak Investasi di Kota Malang
Dalam penerapannya, geo sandbag akan dikombinasikan dengan karung maupun terpal. Sehingga diharapkan lebih efektif.
"Geo sandbag jumlahnya tidak banyak, paling sekitar 50-an saja. Jadi harus diselang-seling dengan karung plastik termasuk juga terpal untuk mengatasi kebocoran," imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan, selain karung, terpal, dan geo sandbag. Dinas PU-SDA Kabupaten Malang juga mendapat bantuan bronjong dari Pemprov Jatim.
Jumlah bronjong yang dipersiapkan untuk mengatasi banjir tersebut sekitar 3 ribu. "Tapi kalau untuk terpal dan juga karung, kami lakukan pengadaan sendiri," pungkasnya.