JATIMTIMES - Pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjanjikan bakal menghapuskan utang petani hingga nelayan. Dalam komitmennya, utang yang akan dibebaskan tersebut bernilai hingga ratusan miliar.
Pernyataan tersebut dijanjikan oleh Mahfud saat menghadiri agenda Tabrak Prof dengan tema Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof Mahfud MD, Rabu (7/2/2024). "Petani, nelayan yang punya utang kepada negara, sekarang dalam catatan saya petani dan nelayan itu punya utang berapa, Rp 687 miliar karena kreditnya kepada negara macet," ungkap Mahfud saat menghadiri agenda yang berlangsung di Bonderland Waterpark, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Rabu (7/2/2024).
Baca Juga : Investasi Kota Malang Naik 197%, Disnaker-PMTSP: Ekonomi Kita Membaik
Utang para petani hingga nelayan yang mencapai ratusan miliar itulah, yang menurut Mahfud, bakal dibebaskan apabila dirinya bersama Ganjar Pranowo terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
"Besok kalau kami terpilih, demi kesejahteraan rakyat dan demi negara agraris kita, utang yang ini (Rp 687 miliar) akan dibebaskan oleh pemerintah," tegasnya.
Mahfud menekankan, apa yang dia janjikan di hadapan masyarakat yang hadir dalam agenda Tabrak Prof di Kabupaten Malang tersebut bukanlah omong kosong. Sebaliknya, jika tidak terealisasi saat paslon nomor 3 terpilih, maka janji tersebut dipersilakan untuk ditagih.
"Saudara jangan bilang, 'Hey itu Pak Mahfud itu omong kosong. Jangan bilang omong kosong, uangnya dari mana' uangnya banyak," imbuhnya.
Dalam pernyataan selanjutnya, Mahfud menyebut uang yang hendak dialokasikan untuk melunasi utang para petani hingga nelayan tersebut bersumber dari penegakan sekaligus pencegahan pelanggaran hukum. Yakni berkaitan dengan tindakan pencegahan korupsi.
Baca Juga : Gubernur Khofifah: 14 Februari Hari Valentine, Tetaplah Prioritaskan ke TPS
"Selama ini uang kita kurang itu karena dikorupsi saudara. Kita babat korupsi, kumpulkan uang, lalu ini bagi kepada rakyat," ucapnya yang kemudian disaut teriakan dan tepuk tangan dari audiens yang hadir.
Tidak hanya bagi kalangan petani dan nelayan, aset maupun anggaran negara yang berhasil diamankan dari tindak korupsi tersebut juga akan dialokasikan secara merata kepada masyarakat umum. Termasuk mulai dari kalangan disabilitas hingga membuka lapangan pekerjaan baru.
"Dibagi kepada rakyat, petani, nelayan, disabilitas kemudian anak-anak muda yang perlu lapangan kerja, ibu-ibu yang ingin harga murah, ibu-ibu ingin santunan yang lebih banyak yang di desa-desa, lapangan kerja untuk kaum perempuan kita perbanyak," tukasnya.