JATIMTIMES - Kabupaten Malang telah memasuki musim hujan. Dampaknya hujan dengan intensitas tinggi rawan mengakibatkan bencana banjir hingga longsor. Terkait hal itu, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Malang telah mempersiapkan beragam bahan penanggulangan bencana yang disebut dengan istilah bahan banjiran. Diantaranya meliputi bronjong.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas PU-SDA Kabupaten Malang Farid Habibah, saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (6/2/2024). "Bahan banjiran itu diantaranya meliputi bronjong. Jadi bahan untuk penanganan terkait banjir hingga longsor," tuturnya.
Baca Juga : Tak Takut dengan Intimidasi, Gen Z Siap Menangkan Ganjar Pranowo dan Puti Guntur di Surabaya
Pada tahun 2024, diterangkan Habibah, Dinas PU SDA Kabupaten Malang telah mempersiapkan sedikitnya 3 ribu bronjong. "Saat ini kami sudah punya bronjong, kemarin (2023) juga dapat bantuan dari (pemerintah) provinsi sekitar 3 ribu bronjong," tuturnya.
Bantuan ribuan Bronjong dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tersebut diterima oleh Dinas PU SDA Kabupaten Malang pada akhir 2023. "Kami ambil (bronjong) perkirakan di bulan November 2023, jadi sebelum (rawan) banjir kemarin," imbuhnya.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, alokasi bantuan bronjong yang diterima Dinas PU SDA Kabupaten Malang mengalami peningkatan. Sebelumnya hanya kisaran 2500 bronjong.
"Kami mengajukan untuk penanganan banjir, sebelumnya kami dapat bantuan sekitar 2500 dan sudah habis. Kemudian kami ajukan lagi bantuan sekitar 3 ribu (bronjong)," terangnya.
Selain bantuan dari Pemprov Jatim, Dinas PU SDA Kabupaten Malang juga mengalokasikan anggaran khusus untuk menanggulangi banjir maupun longsor. Yakni bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang.
Baca Juga : Wali Kota Eri Cahyadi Disebut Tegak Lurus Menangkan Ganjar dan Mahfud di Surabaya
"Kalau kemampuan kami membeli dari APBD hanya sekitar 300 bronjong dalam setahun. Maka kami juga mengajukan ke provinsi mengingat wilayah Kabupaten Malang yang memang luas," imbuhnya.
Jumlah bronjong yang mampu direalisasikan melalui APBD dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Malang. Pertimbangan itulah yang membuat Dinas PU SDA Kabupaten Malang mengajukan pengadaan bronjong ke Pemprov Jatim.
"Terkait bronjong kami kemarin agak longgar, karena dapat bantuan dari provinsi terkait penanggulangan banjir," tukasnya.