free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Sindir Intimidasi Seniman di Debat Kelima, Ganjar Sebut Pemerintah Harus Dikritik: Masak Takut

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

05 - Feb - 2024, 04:12

Placeholder
Ganjar Pranowo. (Foto screenshot YT KPU)

JATIMTIMES - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung soal pemerintah yang diduga mengintimidasi pentas teater seniman Butet Kartaredjasa.

Hal tersebut diungkit Ganjar dalam debat jilid lima yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2).

Baca Juga : Momen Langka, Anies Terlihat "Mengangguk' Setuju dengan Prabowo di Debat Kelima

Ganjar awalnya menuturkan dalam mengembangkan kebudayaan, birokrat atau negara cukup memfasilitasi saja sehingga tidak perlu ikut terlibat.

Ia menyebut pihak yang sangat mengerti dalam mengembangkan budaya adalah para seniman hingga budayawan. Seniman yang ia maksud mencakup pengarang, pembuat film, penulis, hingga musisi.

Oleh sebab itu Ganjar menambahkan bahwa para seniman dan budayawan perlu mendapat perlindungan.

"Kalau mereka (seniman) berekspresi, pemerintah enggak perlu takut. Masa takut sama pentasnya Butet. 'Kamu boleh loh pentas, tapi enggak boleh ngomong politik'. Enggak, pemerintah mesti dikritik, pemerintah mesti waras, pemerintah perlu dalam track," ucap Ganjar.

Ia mengatakan para seniman seharusnya diberikan kebebasan dalam berekspresi. Dengan begitu, kebudayaan pun bakal berkembang.

"Kita (pemerintah) cukup fasilitasi. Mereka (seniman) yang akan menggerakan. Birokrasi tinggal duduk," kata Ganjar.

Diketahui, seniman kenamaan Butet Kartaredjasa dan penulis naskah teater Agus Noor mengaku mendapat intimidasi dari polisi saat menggelar pertunjukan bermuatan satir politik di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Jumat 1 Desember 2023.

Sejumlah petugas Kepolisian Sektor Cikini datang sebelum pertunjukan berlangsung sore hari, meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang isinya tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung unsur politik.

Surat tersebut ditandatangani oleh Butet Kartaredjasa di atas materai. Surat itu memuat komitmen penanggung jawab tidak kampanye pemilu, menyebarkan bahan kampanye pemilu, menggunakan atribut partai politik, menggunakan atribut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, dan kegiatan politik lainnya. "Bagi kami itu intimidasi," kata Agus, Senin, (4/12/2023).

Polri Tegaskan Netral

Baca Juga : Di Debat Kelima, Anies Ungkap Strateginya Hadapi Masalah Impor Ponsel di RI

Setelah menandatangani surat tersebut, panitia tetap menggelar pertunjukan teater berjudul "Musuh Bebuyutan" dalam durasi 150 menit.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menegaskan Polri netral dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan masyarakat, termasuk kegiatan selama pesta demokrasi Pemilu 2024.

la juga mengajak masyarakat untuk tidak berandai-andai, apabila ada oknum yang bertugas tidak sesuai ketentuan bisa langsung melaporkan ke Propram Polri.

"Jadi kita tidak usah berpersepsi, tidak usah berandai-andai, jangan katanya," kata Sandi.

Dia mempersilakan masyarakat melapor apabila ada anggota polisi yang bertugas tidak sesuai ketentuan.

“Apabila ada oknum yang tidak sesuai ketentuan silakan dilaporkan," kata Sandi menanggapi dugaan intimidasi terhadap seniman Butet Kartaredjasa dan Agus Noor, Selasa, (5/12/2023).


Topik

Politik Debat capres-cawapres Pilpres 2024 capres-cawapres



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy