JATIMTIMES - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung soal pemerintah yang diduga mengintimidasi pentas teater seniman Butet Kartaredjasa.
Hal tersebut diungkit Ganjar dalam debat jilid lima yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2).
Baca Juga : Momen Langka, Anies Terlihat "Mengangguk' Setuju dengan Prabowo di Debat Kelima
Ganjar awalnya menuturkan dalam mengembangkan kebudayaan, birokrat atau negara cukup memfasilitasi saja sehingga tidak perlu ikut terlibat.
Ia menyebut pihak yang sangat mengerti dalam mengembangkan budaya adalah para seniman hingga budayawan. Seniman yang ia maksud mencakup pengarang, pembuat film, penulis, hingga musisi.
Oleh sebab itu Ganjar menambahkan bahwa para seniman dan budayawan perlu mendapat perlindungan.
"Kalau mereka (seniman) berekspresi, pemerintah enggak perlu takut. Masa takut sama pentasnya Butet. 'Kamu boleh loh pentas, tapi enggak boleh ngomong politik'. Enggak, pemerintah mesti dikritik, pemerintah mesti waras, pemerintah perlu dalam track," ucap Ganjar.
Ia mengatakan para seniman seharusnya diberikan kebebasan dalam berekspresi. Dengan begitu, kebudayaan pun bakal berkembang.
"Kita (pemerintah) cukup fasilitasi. Mereka (seniman) yang akan menggerakan. Birokrasi tinggal duduk," kata Ganjar.
Diketahui, seniman kenamaan Butet Kartaredjasa dan penulis naskah teater Agus Noor mengaku mendapat intimidasi dari polisi saat menggelar pertunjukan bermuatan satir politik di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Jumat 1 Desember 2023.
Sejumlah petugas Kepolisian Sektor Cikini datang sebelum pertunjukan berlangsung sore hari, meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang isinya tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung unsur politik.
Surat tersebut ditandatangani oleh Butet Kartaredjasa di atas materai. Surat itu memuat komitmen penanggung jawab tidak kampanye pemilu, menyebarkan bahan kampanye pemilu, menggunakan atribut partai politik, menggunakan atribut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, dan kegiatan politik lainnya. "Bagi kami itu intimidasi," kata Agus, Senin, (4/12/2023).
Polri Tegaskan Netral
Baca Juga : Di Debat Kelima, Anies Ungkap Strateginya Hadapi Masalah Impor Ponsel di RI
Setelah menandatangani surat tersebut, panitia tetap menggelar pertunjukan teater berjudul "Musuh Bebuyutan" dalam durasi 150 menit.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menegaskan Polri netral dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan masyarakat, termasuk kegiatan selama pesta demokrasi Pemilu 2024.
la juga mengajak masyarakat untuk tidak berandai-andai, apabila ada oknum yang bertugas tidak sesuai ketentuan bisa langsung melaporkan ke Propram Polri.
"Jadi kita tidak usah berpersepsi, tidak usah berandai-andai, jangan katanya," kata Sandi.
Dia mempersilakan masyarakat melapor apabila ada anggota polisi yang bertugas tidak sesuai ketentuan.
“Apabila ada oknum yang tidak sesuai ketentuan silakan dilaporkan," kata Sandi menanggapi dugaan intimidasi terhadap seniman Butet Kartaredjasa dan Agus Noor, Selasa, (5/12/2023).