JATIMTIMES - Sejumlah usulan diterima oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, Minggu (4/2/2024). Usulan tersebut diserap dalam kegiatan reses yang digelar di wilayah Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Made mengatakan, ada beberapa usulan diserap dalam kesempatan tersebut. Terutama dari warga RW 1, 2, 3, 4, 9 dan RW 12 Kelurahan Tulusrejo. Dirinya pun menyebut bahwa warga dari kelima RW di Tulusrejo ini cukup antusias.
"Dan saya tertarik melihat antusias warga Tulusrejo, khususnya warga RW 1, 2, 3, 4,12 dan 9. Lima RW saya lihat usulannya bagus. Dan saya tertarik melihat kondisi warga yang antusias," ujar Made saat ditemui di lokasi kegiatan, Minggu (4/2/2024).
Made mengatakan bahwa usulan yang sudah dihimpun tersebut tentu akan dikawal untuk kemudian dapat direalisasikan. Sebab sebelumnya, juga telah ada beberapa usulan yang telah terealisasi melalui pokok pikiran (pokir).
"Dan beberapa kegiatan sudah terakomodir di pokir 2023 dan masuk pada daftar di tahun 2024 begitu pun 2025. Jadi memang seperti itu, sehingga kesinambungan bisa jalan," terang Made.
Usulan-usulan yang dihimpun itu baik program fisik, non fisik dan juga pemberdayaan masyarakat. Untuk program fisik seperti perbaikan drainase, pembangunan balai RW hingga pavingisasi untuk jalan lingkungan.
Sementara untuk non fisik, usulan yang dihimpun seperti bibit lele, bibit tanaman untuk vertical garden hingga pengadaan kendaraan roda tiga. Yang diusulan oleh karang taruna sebagai kendaraan operasional kegiatan.
"Untuk pemberdayaan masyarakat tadi ada posyandu. Lalu dari karang taruna ada usulan pelatihan barista dan pelatihan pembuatan kue, tujuannya agar mereka bisa mandiri. Semuanya sudah ada di program kita," tutur Made.
Baca Juga : Pj Wali Kota Kediri Sambut Kapolres Kediri Kota Baru, Ucapkan Terima Kasih pada AKBP Teddy Chandra
Di sisi lain, dirinya meyakini jika program pokir dapat dilakukan secara konsisten setiap tahun, maka secara berangsur permasalahan di lingkungan tingkat RW bisa rampung. Termasuk di lingkingan RW 1, 2, 3, 4, 9 dan RW 12.
"Artinya, kita tidak menggarap secara parsial, tapi secara keseluruhan. Artinya dengan memperhatikan prioritas satu, prioritas kedua jika yang pertama sudah selesai dan selanjutnya," imbuh Made.
Namun demikian, lanjut Made, tidak menutup kemungkinan ada sejumlah usulan yang dapat direalisasikan dengan segera. Terutama usulan yang dalam realisasinya, membutuhkan anggaran yang terbilang kecil.
"Contoh seperti PAUD, saya lihat hanya Rp 6,8 juta dan untuk menunggu tahun depan tentu kesulitan. Sehingga langsung direalisasikan BOP (bantuan operasional pemerintah). Ketua DPRD, kita kan ada bantuan operasional, setiap bulan harus terserap. Jadi itu bisa langsung saya akomodir," jelas Made.
