JATIMTIMES - Pemdes Banyuurip, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, mengumpulkan pedagang kambing untuk program pengadaan.
Blantik atau sebutan populer pedagang ternak di Tulungagung ini dikumpulkan untuk membahas pengadaan kambing, untuk program yang dilahirkan dari Musyawarah Desa (Musdes).
Baca Juga : Mau Dapat Bantuan Biaya Pendirian Koperasi dari Diskop UKM Jatim? Ini Caranya
Pengadaan kambing yang diperuntukkan bagi masyarakat ini bersumber dari Dana Desa Banyuurip tahun 2024 tentang ketahanan pangan.
Program ini, diperuntukan untuk penguatan modal bagi 4 kelompok ternak yang ada didesa dan masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan dari program pemerintah lainnya. Sehingga, pemerataan bantuan bisa tersebar ke seluruh desa dan semakin banyak warga yang terbantu.
"Kami sengaja mengumpulkan pedagang kambing yang ada di Desa Banyuurip karena mereka dianggap mengetahui dan mengerti harga pasar.
Selain itu juga sebagai langkah pemberdayaan pelaku ekonomi yang ada di desa. Sehingga perputaran ekonomi tetap ada didesa," ujar Kepala Desa Banyuurip, Sugiyatno saat pertemuan bersama pedagang kambing di Balaidesa.
Mengingat letak geografis dan sosial masyarakat Banyuurip yang banyak memiliki lahan perkebunan, maka ketersediaan pakan yang melimpah sangat dimungkinkan peternakan kambing menjadi sentra perekonomian warga desa itu.
Pria yang akrab disapa Lurah Janur itu juga mengatakan, Pemdes mengadakan program pengadaan kambing kepada masyarakat agar Dana Desa yang dikucurkan oleh pemerintah pusat bisa terserap didalam desa, dan manfaatnya bisa dirasakan warga desa Banyuurip sendiri.
Terlebih, program serupa menuai sukses di tahun sebelumnya dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal itu lantaran selain bermanfaat, juga sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Desa dalam menggerakkan perekonomian desa dan upaya membantu masyarakat yang kurang mampu.
Baca Juga : AHY Bantah Ditawari jadi Menkopolhukam, Dijanjikan Prabowo Jabatan Strategis
Banyaknya peternak kambing di Desa Banyuurip juga menjadi penyemangat tersendiri bagi Pemerintah Desa. Mengingat kebutuhan kambing secara nasional terus naik dari tahun ke tahun dan penyedia kambing yang menurun, maka pemerintah perlu melakukan upaya meningkatkan produksi kambing.
"Dalam rangka kegiatan ini juga akan ditunjang dengan pelatihan tata cara beternak," katanya, Jumat (2/1/2024).
Pemerintah Desa Banyuurip mengalokasikan 20% atau sekitar 180 juta dari Dana Desa untuk Ketahanan pangan. Dari jumlah itu akan disebar di 4 kelompok tani yang ada di desa itu untuk mengelola manfaatnya.
Menurut Janur, sektor ketahanan pangan itu bisa diwujudkan dalam bentuk jalan usaha tani, bibit pertanian, pelatihan kelompok tani, sarpras dan lain sebagainya. Tahun 2024 Pemdes Banyuurip mewujudkan item ketahanan pangan dalam program pengadaan kambing.
"Tujuannya agar kelompok semakin berdaya, dan masyarakat ikut mengelola. Karena sebisa mungkin pengadaan kambing juga dibeli dari warga Desa Banyuurip," pungkasnya.