JATIMTIMES - Ketua Umum GP Ansor sekaligus Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan dalam Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Yaqut berkali-kali menyebut angka '2' dalam sambutannya.
"Kita tahu Bapak Presiden, kita matur ke Pak Presiden hanya 2 hari sebelum pelaksanaan kongres ini. Beliau langsung mengiyakan," ujar Yaqut, Jumat (2/2/2024). Presiden Jokowi hadir dalam acara ini.
Baca Juga : Yaqut Sebut 2 Berkali-kali, Jokowi: Saya Tak Berani Singgung Angka di Bulan Pemilu
Yaqut kembali menyebut-nyebut angka 2. Kali ini, soal tanggal pelaksanaan Kongres GP Ansor.
"Izinkan kami laporkan pelaksanaan Kongres GP Ansor. Ini dilaksanakan pada tanggal 2, bulan 2, tahun 2022, oh iya tambah 2 jadi 2024. Maaf," kata Yaqut.
Pernyataan Yaqut ini langsung disambut riuh peserta kongres. Yaqut kembali melanjutkan sambutannya. Lagi-lagi, dia menyebut angka 2.
"Kongres ini dilaksanakan 2 tempat. Di darat dan laut. Luar biasa, Bapak. Dan melewati 2 pelabuhan, Bapak. Mulai Tanjung Priok sampai Tanjung Emas," ujarnya.
“Pelaksanaan ini terus terang sebenarnya blessing dari gerakan GP Ansor karena dapatkan hari dan tanggal yang bagus. Hari 2 tanggal 2 ini Jumat Wage kalau nggak salah, nilainya 10. Itu sempurna," sambungnya.
Menanggapi pernyataan Yaqut itu, Jokowi mengaku takut untuk menyinggung soal angka di tengah suasana politik pelaksanaan tahapan Pemilu 2024.
“Kita tahu, Pemilu 14 Februari nanti agenda akbar nasional. Karena sudah mendekati sudah sangat dekat pemilu, saya tidak berani menyinggung masalah angka,” kata Jokowi.
Tak hanya angka. Jokowi juga tidak mau menyebut nama belakang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, seperti yang disampaikan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
Baca Juga : Kota Malang Siap Tumbuh Menjadi Startup City
“Saya juga tidak akan menyinggung Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI yang namanya sudah disinggung Pak Ketua Umum GP Ansor,” ujarnya.
Jokowi lalu menyebut dukungan dan partisipasi semua elemen masyarakat sangat diperlukan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 yang merupakan agenda akbar nasional.
“Komitmen kita jelas, pemilu harus demokratis, berlangsung aman dan tertib. Yang penting menggembirakan, tidak meresahkan, tidak menakutkan,” kata dia.
Jokowi menilai, persatuan dan keutuhan bangsa harus di atas segala-galanya. Maka dari itu, Jokowi berharap GP Ansor menjadi garda terdepan untuk menjaga persaudaraan dan keutuhan Indonesia dan aktif mendinginkan suasana apabila tensi naik.
“Ini hukumnya fardu ain, hukumnya wajib bahwa GP Ansor harus di garda terdepan untuk menjaga persaudaraan dan keutuhan Indonesia, untuk aktif mendinginkan suasana apabila tensi naik. Kalau dingin-dingin, enggak usah. Kalau tensi naik, harus mendinginkan dan aktif klarifikasi,” pungkasnya.