JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau penyaluran bantuan pangan yang digelar di Kantor Kelurahan Buring, Kamis (1/2/2024) siang. Penyaluran bantuan pangan tersebut merupakan program dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang diarahkan untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem.
"Ya ini bantuan pangan yang dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan memang diberikan pada warga warga yang belum mampu. Ini datanya dari P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem," ujar Wahyu, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga : Ancaman Terorisme Picu Estimasi Jumlah Penonton Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Turun Drastis
Dalam peninjauan tersebut, Wahyu juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan sejumlah penerima manfaat. Hal itu untuk memastikan bahwa bantuan tersebut disalurkan tepat sasaran.
"Jadi mereka ini bersyukur, selama ini mereka yang memang belum terdata dan alhamdulillah dengan bantuan dari Bapanas ini mereka mendapatkan bantuan ini," terang Wahyu.
Sebab menurut Wahyu, sebagian penerima manfaat dalam program penyaluran bantuan ini, tidak termasuk warga yang sudah tercantum dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Malah menurutnya, bukan termasuk warga yang tercatat menerima bantuan.
"Tadi saya wawancara, katanya 'pak terimakasih ini kemarin kemarin kita gak dapat' dan alhamdulillah yang untuk Bapanas ini mereka dapat," ujar Wahyu menirukan dialognya bersama warga.
Berdasarkan laporan yang ia terima, total ada sebanyak 24.176 warga yang dijadwalkan menerima bantuan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) itu. 24.176 penerima manfaat itu tersebar di 5 kecamatan se Kota Malang.
Baca Juga : Viral Ketum PKB Sulsel Azhar Arsyad Telepon Menteri Soal Demo Anarkis Kades
"Selama 6 bulan nanti kita akan memberikan. Jadi setiap bulan akan diberikan bantuan ini. Bantuannya berupa beras 10 kilogram. Dan memang beras saja," terang Wahyu.
Sementara itu, salah seorang warga yang tinggal di Rusunawa 1 Kota Malang, Suparlan (68) menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diterima tersebut. Apalagi dirinya mengaku bahwa memang belum pernah mendapatkan bantuan.
"Terakhir sudah lama pak, seingat saya sudah tahun (2023) lalu, ya cuma sekali itu saja. Sama ini berarti dua kali. Alhamdulillah untuk kebutuhan (makan) sehari-hari," ujar Suparlan.