JATIMTIMES - Partai Demokrat memiliki program akan memperjuangkan nasib guru honorer agar diangkat menjadi ASN. Bahkan Demokrat akan menagih Presiden Joko Widodo atas janjinya yang tahun ini akan mengangkat 1 juta pegawai honorer menjadi ASN.
Hal ini dikatakan Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, di hadapan perwakilan tokoh Pendidikan, tokoh agama, Perwakilan pengusaha UMKM, tokoh muda dan purnawirawan TNI Polri dalam acara kampanye dan Silaturahmi Tokoh Masyarakat Jember Bersama Susilo Bambang Yudhoyono, di City forest Jember, Jawa Timur.
Baca Juga : Jelang Pilpres 2024, Santri Gresik Dukung Demokrasi Jujur dan Transparan
Seorang guru salah satu sekolah Islam mengeluh dan meminta agar Demokrat memperjuangkan para guru swasta agar juga memiliki kesempatan untuk mendapat sertifikasi.
"Saya sangat mendukung dan setuju dengan rencana Pak Jokowi mengangkat 1 juta honorer menjadi ASN, karena dulu Demokrat juga melakukan itu. kalau perlu saya akan ikut mengawasi dan tanyakan pada Pak Jokowi. Bapak sudah berjanji tolong diwujudkan tahun ini," ungkap Presiden 2 periode berpangkat Jendral Purnawirawan ini dalam keterangannya.
SBY juga menegaskan sangat setuju sertifikasi untuk guru-guru swasta perlu mendapat jatah seperti guru sekolah negri.
"Karena pada kenyataannya sekolah-sekolah swasta lebih banyak dari sekolah negeri. Ini saya bicara pendidikan umum, dan pendidikan Islam termasuk pesantren-pesantren. DNA Demokrat akan memperjuangkan agar kesetaraan guru negri dan swasta makin baik," lanjutnya.
Bagi Demokrat meningkatkan kesejahteraan para guru, ASN juga TNI Polri , tenaga kesehatan dan pensiunan sangatlah penting. "Dulu saya lakukan itu, dalam 10 tahun gajinya naik terus hingga ASN bisa memiliki gaji 5 juta perbulan. Saya saja selama 10 tahun jadi Presiden gajinya gak naik-naik," ungkap SBY.
Secara prinsip kata Presiden ke 6 RI ini, rakyat harus sejahtera, rakyat tidak boleh susah. Pemerintah yang harus menanggung jika ada Krisis dan masalah.
"Makanya semboyan kita tidak pernah berubah. Rakyat tidak boleh susah harus makin sejahtera. Kalau Demokrat menang dalam Pemilu, ini akan kita lakukan. Rakyat tidak boleh susah," Jelas Negarawan asal Pacitan ini.
"Kalau Pemerintahnya susah jangan dialirkan ke rakyat. Harus bisa cari solusi. Susahnya jangan dilimpahkan ke rakyat," tambahnya SBY.
Baca Juga : Prabowo Mengaku Tim Jokowi, Cak Imin: Enggak Peduli
Tidak hanya soal pengangkatan ASN, SBY juga menyatakan siap memperjuangkan program-program pro rakyat lainnya agar masyarakat damai dan sejahtera. Termasuk program yang dulu ada di pemerintahan SBY, seperti Kenaikan gaji ASN setiap tahun, PNPM Mandiri, beasiswa bidik misi, yang diharapkan bisa kembali dijalankan oleh Pemerintah.
"Makanya agar kita bisa membantu harapan masyarakat ini, mulai akhir tahun lalu Demokrat kembali ke pemerintahan nasional. maka saya mohon dukungan agar Demokrat kembali bisa pemerintahan. Dan saat ini Demokrat mendukung Prabowo Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden," kata SBY.
SBY mengajak masyarakat di Jawa Timur untuk memilih kader kader terbaik Demokrat pada pemilu Pebruari 2024 nanti. Agar caleg Demokrat lebih banyak lagi yang menjadi anggota dewan.
"Di Jember ini ada Mas Renanda yang maju ke DPR RI dan Bang Reno Zulkarnaen caleg DPR Jatim. Mereka adalah kader terbaik Demokrat," kata SBY.
Sejumlah politisi Demokrat hadir dalam acara tersebut, diantaranya Kerua DPS Partai Demokrat Jatim Emil Dardak, Renanda Bachtar calon anggota DPR RI Dapil Jember Lumajang, Reno Zulkarnaen Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim yang juga caleg DPRD Jatim dapil Jember Lumajang, Tokoh Masyarakat Jember Arum Sabil dan sejumlah Ulama Jember.
Usai bersilaturahim dengan kader tokoh masyarakat Jember , SBY menyempatkan diri. Bersilaturahim dengan Pimpinan Ponpes Al Qodiri Jember KH Muzzaki Syah. Usai bersilaturahmi dengan Pimpinan Ponpes Al Qodiri Jember SBY dan Rombongan melanjutkan perjalan ke Banyuwangi.