JATIMTIMES – Hj Siti Atikoh Suprianti, yang akrab disapa Siti Atikoh, istri calon presiden (capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo, melakukan rangkaian program kunjungan ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) pada Rabu (24/1/2024).
Siti Atikoh mendarat di Bandara Banyuwangi. Dia langsung diserbu warga terutama para ibu yang meminta foto bersama. Dengan ramah, dia melayani ajakan foto bersama.
Baca Juga : Jokowi Klaim Presiden Boleh Kampanye dan Memihak saat Pilpres, Bagaimana Aturannya?
Di bandara tersebut Atikoh disambut dengan tarian Jejer Gandrung. Bahkan dia ikut menari setelah mendapatkan pengalungan selendang merah sebagai tanda penghormatan dari warga Banyuwangi.
Salah satu agenda Atikoh adalah melakukan silaturahmi di Aula PT Sumber Yala Samudra di Kecamatan Muncar. Dia menyapa karyawan dan karyawati pabrik pengolahan ikan terbesar di wilayah tersebut.
Kedatangan Atikoh di pabrik pengolahan ikan terbesar di Banyuwangi tersebut didampingi jajaran pengurus dan kader PDI Perjuangan. Antara lain Ipuk Fiestiandani, Ketua DPC Partai PDI Perjuangan I Made Cahyana Negara bersama beberapa pengurus kader dan simpatisan partai berlambang banteng moncong putih serta pimpinan PT Sumber Yala Samudra David Wijaya Tjoek.
Dalam kunjungan tersebut juga terlihat hadir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Banyuwangi dan sejumlah partai politik pendukung pasangan presiden dan wakil presiden RI nomor urut 03.
Dalam kesempatan itu Atikoh memaparkan program andalan Ganjar-Mahfud. Antara lain program pengendalian harga pangan dan pendidikan gratis bagi keluarga tidak mampu.
Dalam bidang pendidikan, paslon Ganjar- Mahfud memiliki program peningkatan sumber daya manusia (SDM), mulai jenjang pendidikan sekolah menengah, perguruan tinggi dan pendidikan informal.
Baca Juga : Hari Kepatuhan: BPJS Ketenagakerjaan Banyuwangi Kolaborasi dengan Disnaker Tegakkan Kepatuhan Program Jamsos
“Kita akan menyongsong Indonesia Emas. Kita harus menyiapkan SDM agar anak-anak punya kualitas yang lebih dari kita, memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari ayah dan kakeknya,” ungkap Siti Atikoh.
Untuk jenjang perguruan tinggi, Ganjar-Mahfud mempunyai program satu rumah satu sarjana. Program ini akan mewujudkan mimpi masyarakat miskin untuk memiliki keluarga yang berpendidikan tinggi.
“Dengan itu, maka si anak kalau dia memang benar mempunyai keinginan untuk berpendidikan tinggi, dia akan menjadi sosok yang mampu memperbaiki lehidupan keluarga,” imbuh Siti Atikoh.