free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Penjelasan Dokter Bedah RSI Unisma Tentang Radang Usus Buntu, Yuk Menyimak

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

04 - May - 2024, 03:16

Placeholder
Dokter spesialis Bedah Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang, dr Dimas Rama Hermawan Sp.B (ist)

JATIMTIMES - Usus buntu menjadi salah satu penyakit yang mungkin kerap ditemui di masyarakat dan mungkin dapat berakibat fatal jika tak segera ditangani. Lalu, apa si penyebab Usus Buntu ?. Bagaimana yang harus dilakukan masyarakat agar terhindar dari penyakit ini ?.

Usus buntu sendiri, dijelaskan dokter spesialis Bedah Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang, dr Dimas Rama Hermawan Sp.B, sebenarnya merupakan salah satu organ yang ada atau terhubung dengan Usus Besar. "Semua orang punya Usus Buntu, cuma kalau menimbulkan masalah adalah Usus Buntu yang meradang. Itu yang disebut Apendisitis. Dan setiap orang pasti punya Usus Buntu," jelasnya.

Baca Juga : RSUD dr Soeroto Ngawi Siapkan Tiga Ruang Khusus Tangani Caleg Stres Gagal Pemilu 2024 

 

Penyebab Usus Buntu yang meradang sendiri, dijelaskan dr Dimas pada dasarnya adalah sumbatan dari lubang atau Lumen (saluran di dalam pembuluh tubuh) Usus Buntu itu sendiri. "Penyebab yang paling banyak adalah kotoran yang mengeras atau disebut Fecalith, langsung menyumbat ke lubang Usus Buntu, sehingga tersumbat, melebar, bengkak dan meradang," bebernya.

Usus Buntu  yang dalam kondisi parah, dikatakan dr Dimas berpotensi bahaya dan dapat mengancam keselamatan jiwa penderitanya. Artinya, kondisi Usus Buntu yang pecah dapat mengakibatkan kematian. "Memang kebanyakan disebakan karena kotoran yang mengeras. Disini tidak terdistribusi dengan baik ke Anus kemudian menyasar ke Usus Buntu," katanya.

Kemudian, ada anggapan masyarakat bahwa ketika seseorang makan biji cabai, atau biji jambu dan biji-bijian lainnya, maka dapat berpotensi Usus Buntu. Hal ini dikatakan dr Dimas memang dapat juga menjadi salah satu faktor penyebab Usus Buntu. "Misalnya makan buah-buahan, ketelan bijinya bisa aja dia nyasar ke situ (biji yang tertelan masuk ke Usus Buntu), jadi meradang akhirnya," papar dokter Bedah RSI Unisma Malang.

Selain itu, ada juga anggapan dari masyarakat ketika terlalu banyak mengkonsumsi mie instan juga jadi salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan Usus Buntu. Anggapan ini dijelaskan dr Dimas juga mungkin saja dapat menyebabkan Usus Buntu.

Mengkonsumsi mie instan, berhubungan dengan feses atau kotoran yang mengeras. Sebab, tepung yang notabene menjadi bahan utama mie instan tidak tercerna dengan sempurna. Sehingga, feses ini konsistensinya relatif lebih keras.

"Kalau lebih keras, Fecalith atau kotorannya mengeras bisa salah jalur ke Usus Buntu, menyumbat dan kemudian meradang," katanya.

Gejala awal dari Usus Buntu adanya Migration of Pain atau nyeri yang beralih di area Ulu Hati. Namun terkadang hal ini disalah artikan karena akibat Asam Lambung yang naik atau pun Maag.

Gejala lain dari Usus Buntu adalah, penderitanya juga dapat mengalami demam yang tinggi. Gejala ini juga banyak disalah artikan merupakan gejala masuk angin. 

"Seiring perjalanan penyakitnya, dia (nyeri) akan berpindah ke kanan bawah. Gejala penyertanya bisa mual, muntal. Gejala ini sering dikeluhkan. Namun harus diperhatikan dan jangan dianggap remeh," imbaunya.

Baca Juga : 8 Rekomendasi Sepatu Merk Diadora Terbaik Untuk Wanita, Beli di Blibli Lebih Hemat! 

 

Untuk penanganan medis, pertama harus menegakkan diagnosa melalui laboratorium atau USG. Kemudian juga dilakukan pemeriksaan fisik. Sehingga, kalau pada perut kanan bawah ditekan sakit, maka sudah pasti mengalami Usus Buntu.

"Kalau yang bias itu cewek, karena cewek organnya banyak, ada saluran kencing, Usus Buntu sendiri dan ada juga organ kewanitaan. Kalau cewek kan bisa juga Kista Ovarium. Makanya kalau bingung kita USG," terangnya. 

Penderita Usus Buntu yang paling banyak ditemui berobat adalah mereka yang berusia muda. Namun penyebab mereka menderita Usus Buntu yang meradang jarang karena mengerasnya kotoran atau yang disebabkan biji-bijian. 

Pada Usus Buntu juga terdapat Kelenjar Getah Bening atau jaringan Iimfoid. Sehingga, seiring bertambahnya usia volume juga akan membesar. Kemudian, ketika terkena peradangan, seperti halnya radang tenggorokan, atau juga mengkonsumsi makanan kotor yang mengakibatkan peradangan pada dinding usus, jaringan Limfoid ini membesar, termasuk pada jaringan Limfoid di Usus Buntu.

"Akhirnya Lumen nya tersumbat. Terjadilah gejala tadi. Yang paling banyak (penderita Usus Buntu) usia belasan dan 20-an tahun," ulas dr Dimas.

Sementara, untuk di usia lanjut, yang lebih dikhawatirkan adalah menderita Tumor. Pada pasien yang usia lanjut, diagnostik lebih banyak pada USG. Namun, ketika klinis sudah jelas, maka tidak perlu USG.

Tindakan penyembuhan pada penderita Usus Buntu, ditegaskan dr Dimas adalah adalah dengan melakukan operasi. Usus Buntu tersebut kemudian dilakukan pengangkatan. "Selama saya belajar nggak ada pengobatan  herbal untuk Usus Buntu," pungkasnya.


Topik

Kesehatan rsi unisma dokter bedah usus buntu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya