JATIMTIMES - Universitas Islam Malang (Unisma) menyelenggarakan 2nd International Asia Pacific Religius Tourism and Pilgrimage Confrence (APIRTP), Kamis (18/1/2024). 20 negara berpatisipasi menjadi pembicara utama, presenter, peserta dalam konferensi internasional ini.
20 negara tersebut antara lain, Australia, China, Eritrea, Filipina, India, Italia, Yordania, Libya, Lithuania, Malaysia, Maroko, Palestina, Portugal, Taiwan , Thailand, Timor Leste, Inggris, Uzbekistan, Yaman, dan Sudan.
Baca Juga : Sederet Gagasan Antikorupsi Anies-Prabowo-Ganjar yang Dipaparkan di KPK Semalam
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi, menyampaikan, bahwa melalui kegiatan ini Unisma fokus untuk pendampingan jurnal tentang wisata religius untuk Scopus atau jurnal internasional.
"Targetnya adalah scopus Q1," katanya.
Untuk itu, dalam momen ini melibatkan Institute of Religius Tourism and Pilgrimage dari United Kingdom. Institut ini telah bergerak melakukan pendampingan sejak tahun 2003 melalui sebuah komunitas grup internasional dan kajian tentang pusat wisata religius.
"Kajian bersama dosen-dosen, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain. Di sini kita banyak melibatkan dosen-dosen kita sekitar 15 sampai 20," jelasnya.
Lebih dari itu, Unisma ingin menjadikan diri sebagai pusat studi wisata religius di Asia Pasific. Maka nantinya akan dilakukan pandampingan secara intensif.
"Jadi kami sangat senang, Unisma dijadikan pusat studi wisata religius Asia Pasific," ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, nantinya akan juga dilakukan tour menuju sebuah situs, yakni makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sekaligus melihat museum Gusdur.
Wisata religius ini menjadi momen strategis untuk menggali keilmuan. Karena apapun tempat yang dikunjungi memiliki sejarah yang monumental dan tentunya bermanfaat bagi pendalaman wawasan religiusitas bagi umat.
Baca Juga : Kedokteran UIN Malang Gelar Yudisium Periode 1, 90 Mahasiswa Jadi Sarjana Kedokteran dan Sarjana Farmasi
"Tapi ini tentunya bukan hanya untuk umat Islam, tapi juga untuk umat lainnya dari berbagai macam latar belakang. Ini juga mendukung pengembangan pendidikan Islam Multikultural yang juga ada di Unisma, yakni Prodi Pendidikan Islam Multikultural," terangnya.
Wakil Rektor bidang akademik dan kerja sama Unisma, Prof Junaidi Mistar MPd PhD, menambahkan, bahwa ada 20 papers yang didiskusikan. Selain itu, nantinya juga akan ada book chapter.
"Outcamenya nanti di International Journal of Religious Tourism and Pilgrimage (IJRTP) scopus Index Q1," paparnya.
Sementara itu, dalam konferensi ini, hadir pembicara dari beberapa negara. Antara lain Prof Dr Razaq Raj Leeds Beckett University; Prof Dr Carlos Fernandes dari Polytechnic University of Viana do Castelo; Prof Dr Darius Liutikas dari Lithuanian Centre for Social Sciences.
Kemudian Prof Maureen Griffiths, Monash University, Australia; Prof Darius Liutikas dari Lithuanian Centre for Social Sciences; Jan Gresil Kahambing dari University of Macau; Prof Subhash Kizhakanveatil Bhaskaran Pillai dari Goa University, India.
Berikutnya ada Fatima Zahra Fakir dari University of Padova, Italy; Dr Syamsu Madyan, LC, MA dari Unisma da Honey Libertine Achanzar dari Labor University of the Philippines Manila.